Sukar untuk dipercaya, sebuah perang antar anak muda di perempat final US Open 2022 yang epik antara Carlos Alcaraz dan Jannik Sinner. Dalam pertarungan klasik yang memecahkan rekor panjangnya durasi pertandingan dalam sejarah turnamen di saat pertandingan yang berakhir pada pukul 2:50 pagi waktu setempat. Alcaraz menang atas Sinner dengan 6-3, 6-7(7-9), 6-7(0-7), 7-5, 6- 3.
Alcaraz sempat menyelamatkan satu match point di set keempat dalam pertarungan yang menguras energi pemain dan juga penonton selama lima jam, 15 menit. Ini adalah pertarungan dengan durasi terpanjang kedua dalam sejarah US Open. Pertandingan terlama dalam sejarah event terjadi pada semifinal tahun 1992 antara Stefan Edberg dan Michael Chang, yang berlangsung dalam durasi lima jam 26 menit.
Carlos Alcaraz secara spektakuler menyelamatkan match point pada kedudukan 4-5 pada set keempat, setelah tertinggal 5-3, Alcaraz melakukan love game untuk memperkecil ketertinggalannya 5-4.Di kedudukan 5-4 dengan servis di tangan Sinner setelah berhasil memaksakan terjadinya deuce, Sinner kemudian merebut poin advantage sekaligus match point, namun Alcaraz dengan perkasa sukses memaksa kembali terjadi deuce dan membalik keadaan dan merebut game tersebut untuk menyamakan kedudukan menjadi 5-5.
Selanjutnya dengan brilian Alcaraz memenangkan set keempat tersebut dengan 7-5 untuk mempertahankan harapannya menjadi petenis termuda nomor satu dunia dalam sejarah Pepperstone ATP Rankings pada Senin depan. Petenis Spanyol berusia 19 tahun, yang dengan kemenangan itu lolos ke semi final grandslam untuk pertama kalinya, dan akan menghadapi petenis Amerika Serikat, Frances Tiafoe pada Jumat nanti.
Para pendukung kedua petenis di dalam Stadion Arthur Ashe dibuat tidak beranjak dari stadion meski pertandingan masih berlangsung saat jam telah menunjukkan waktu tengah malam, bentrokan epik itu menyuguhkan pertarungan kelas berat yang tak terlupakan. Lebih dari dua jam kemudian, kedua pemuda itu masih dengan semangat yang tak henti-hentinya dan menunjukkan kecepatan dan daya atletis yang luar biasa untuk saling melakukan serangan dan bertahan. Sebagian besar penonton masih tetap tinggal dan terus menyemangati kedua petenis, yang membuat suasana tak terlupakan meski sudah lewat tengah malam.
Level pertandingan yang begitu tinggi, pertandingan itu mungkin akan dikenang sebagai momen di mana kedua petenis muda ini, Alcaraz dan Sinner membawa atmosfir tenis dunia, keluar dari bayang-bayang era 'Tiga Besar' Federer, Nadal dan Djokovic.
Secara Head2Head ATP pertarungan di quarter final ini adalah pertemuan keempat bagi keduanya, pertarungan yang memenuhi hype dan terasa seperti lebih dari babak perempat final. Alcaraz, yang kalah dua kali melawan Sinner dalam tiga bulan terakhir, Alcaraz kalah di final Kroasia Open 2022 7-6, 1-6, 1-, 6 akhir Juli lalu, sebelumnya di Wimbledon 2022, Alcaraz juga kalah di round-4 (16 besar) 1-6, 4-6, 7(10)-6, 3-6. Alcaraz menang di Paris Masters 2021 dengan 7-6 (7-1), 7-5. Kemenangan di US Open kali ini menjadikan rivalitas mereka menjadi 2-2.
Set pertama dimulai dengan Alcaraz sukses membreak servis Sinner, Alcaraz lalu unggul 2-0, sebelum disamakan oleh Sinner menjadi 2-2 usai balas membreak servis Alcaraz di game keempat. Setelah kedudukan 3-3, Alcaraz kemudian menutup set tersebut dengan membreak dua kali kesempatan servis Sinner, 6-3 set pertama untuk Alcaraz.
Alcaraz tak mampu mengonversi peluangnya untuk memenangi set kedua dan ketiga, yang nyaris berakibat fatal. Petenis Spanyol berusia 19 tahun itu kehilangan empat kali set point saat unggul 6-5, dan sekali set poin saat tiebreak ketika ia memimpin dengan 7-6 pada set kedua yang akhirnya dimenangkan Sinner dengan 7-6 (9-7). Alcaraz juga tidak mampu merebut poin servis pada saat tie break di set ketiga ia kalah dengan 7-6 (7-0).
Di set kedua Alcaraz melepaskan serangan demi serangan untuk menempatkan dirinya dalam posisi menang di kedua set, tetapi Sinner berulang kali pula menjangkau serangan-serangan Alcaraz dan membalas dengan sengit. Momen-momen itu bukan tentang kesalahan yang dilakukan Alcaraz tetapi lebih banyak tentang apa yang dilakukan Sinner dengan baik, saat dia menaikkan levelnya dan sering melakukan pukulan yang mencengangkan.