Lihat ke Halaman Asli

Chaerul Sabara

TERVERIFIKASI

Pegawai Negeri Sipil

Rem Blong Mudah Diantisipasi, tapi Kok Sering Terjadi

Diperbarui: 21 Juli 2022   03:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kembali sebuah kecelakaan maut terjadi. Kali ini kejadian tersebut terjadi di Jalan Alternatif  Transyogie, Cibubur, Bekasi, sebuah truk Pertamina menabrak sejumlah motor dan mobil yang sedang berhenti di traffic light.

Dugaan sementara kecelakaan maut itu disebabkan oleh truk Pertamina tersebut mengalami rem blong. Meski demikian, pihak kepolisian belum memastikan sebab pasti kecelakaan, masih dilakukan penyelidikan untuk mengetahui penyebab utama dari kecelakaan maut itu.

Namun, soal kecelakaan yang disebabkan oleh rem blong, tampaknya sudah bukan hal yang asing lagi terjadi pada kendaraan besar sejenis truk. Risiko terjadi rem blong bertambah besar ketika melintasi jalan tanjakan atau turunan. Gaya potensial gravitasi yang "menarik" mobil apalagi dengan berat yang besar serta laju yang kencang membuat rem bekerja ekstra keras untuk menghentikan lajunya.

Jika diselami secara umum penyebab dari kejadian ini sesungguhnya merupakan akibat dari kebiasaan buruk dari sopir truk itu sendiri, mulai dari tidak mengecek kesiapan kendaraannya, mengabaikan perawatan kendaraan serta juga ketidakmampuan sopir dalam memahami cara mengendalikan kendaraan dengan baik.

Sulit untuk kita bayangkan berkendara dengan kendaraan yang mengalami masalah pada sistem pengeremannya atau bahkan rem blong. Rem blong sesungguhnya jarang sekali terjadi secara tiba-tiba, semua kendaraan memiliki sistem kinerja pengereman yang terukur dan terjamin berfungsi dengan baik. Sehingga ketika terjadi kegagalan dari sistem pengereman, hal itu tentu tidak terlepas dari unsur kelalaian, mulai dari faktor perawatan kendaraan hingga ke pengoperasian kendaraan.

Umumnya servis rutin kendaraan yang menjadi prioritas pemilik kendaraan untuk dilakukan adalah yang berhubungan dengan mesin saja, seperti misalnya ganti oli, ganti filter oli, ganti filter udara, atau tune up mesin. Padahal ada bagian lain dari mobil yang membutuhkan perhatian ekstra, karena berkaitan dengan keselamatan saat berkendara yakni sistem pengereman.

Jika dicermati, penyebab terjadinya rem blong sebahagian besar disebabkan oleh hal yang sepele, hal yang jika diperhatikan dan dilakukan perawatan secara rutin, dimana sistem rem pada mobil sangat dianjurkan dilakukan perawatan berkala, minimal setiap 20.000 kilometer, maka penyebab terjadinya rem blong pasti akan terdeteksi.

Sudah semestinya setiap sopir, terlebih lagi sopir kendaraan besar yang berlisensi SIM B ke atas harus paham benar bukan saja cara mengendalikan kendaraannya, akan tetapi juga paham akan kondisi kendaraannya, terkait kapan harus dilakukan pemeriksaan rutin, kapan harus dilakukan perbaikan, karena setiap kerusakan pada kendaraan pasti memberikan tanda pada orang yang biasa mengemudikannya.

Terkait dengan sistem pengereman, sebenarnya terjadinya rem blong dapat diantisipasi dengan mudah. Mengingat pentingnya keselamatan berkendara di jalan raya, kelalaian sekecil apapun harus dihindari, salah satunya adalah dengan perlu tahu dan paham hal-hal dan bagian penting yang harus diperhatikan untuk mengantisipasi terjadinya rem blong yang diantaranya adalah:

ilustrasi: surabaya.jatimnetwork.com

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline