Luar biasa Rafa Nadal yang bertarung dengan cederanya dalam pertarungan epik lima set dalam durasi 4 jam 20 menit yang mendebarkan. Nadal menunjukkan kekuatan mental heroik untuk mengatasi lawannya petenis Amerika unggulan ke-11, Taylor Harry Fritz dalam roller coaster menegangkan hingga tiebreak set terakhir pada babak perempat final Wimbledon yang menakjubkan.
Berjuang dengan cedera perut, Nadal sepertinya akan menyerah di pertengahan pertandingan, akan tetapi entah kekuatan apa, Nadal bisa menemukan semangat untuk mengalahkan Taylor Fritz dengan 3-6, 7-5, 3-6, 7-5, 7-6 (10-4) untuk menembus semifinal Wimbledon dalam upayanya untuk merebut gelar Wimbledon ketiganya sekaligus gelar ketiga Grand Slam dalam satu musim kalender ini.
"Tubuh secara umum baik-baik saja. Hanya saja di area perut ada yang tidak beres," kata Nadal di Center Court.
"Saya harus menemukan cara untuk melakukan servis yang sedikit berbeda. Untuk beberapa saat saya berpikir mungkin saya tidak akan bisa menyelesaikan pertandingan. Tapi saya tidak tahu, lapangan serta energinya adalah sesuatu yang lain, jadi terima kasih untuk itu." demikian lanjut Nadal
Bagi Rafael Nadal yang telah memenangkan 22 gelar Grand Slam, All England Club (Wimbledon) telah menjadi tempat yang paling tidak menguntungkan bagi Nadal, meski pernah memenangkannya dua kali, akan tetapi itu dilakukannya lebih dari satu dekade yang lalu. Tahun ini Nadal kembali hadir setelah absen dari turnamen ini sejak 2019, setelah ia memenangkan gelar Australia dan Prancis Terbuka berturut-turut untuk pertama kalinya dalam karirnya.
Gelar Wimbledon ketiga dan yang pertama sejak 2010 di lapangan rumput serta gelar AS Terbuka di Flushing Meadows mungkin menjadi impian Rafa, yang akan membuat petenis Spanyol ini merebut gelar mayor di satu musim kalender menyamai prestasi yang terakhir diukir pada 1969 oleh petenis legendaris Australia Rod Laver.
Taylor Fritz, 12 tahun lebih muda dari Nadal yang berusia 36 tahun, memiliki modal semangat dalam menghadapi laga perempat final ini menyusul kemenangannya atas Nadal awal tahun ini di final turnamen ATP 1000 Indian Wells, dengan skor 6-3, 7(7)-6(5) yang mengakhiri rekor 20 kemenangan Nadal di musim ini. Namun, sebagai catatan Nadal memainkan pertandingan itu dengan cedera patah tulang rusuk, yang kemudian membuat Nadal harus absen dari kompetisi selama sebulan.
Laga dimulai oleh Nadal dengan awal yang baik, langsung membreak point Fritz dan memimpin hingga poin 3-1. Akan tetapi dengan cepat Fritz membalik keadaan usai menyamakan skor menjadi 3-3 dengan mematahkan servis Nadal. Tiga poin berikutnya direbut Fritz untuk menutup set pertama dengan 6-3 dalam 38 menit laga.
Sesuatu yang mengkhawatirkan kemudian terlihat ketika kecepatan servis yang dilakukan Nadal menurun tajam yang hampir tidak mencapai 90 mph serta kerap melakukan double fault. Dan ketika unggul 4-3 saat Nadal meminta timeout dan drama benar-benar dimulai, meski begitu unggulan kedua tersebut masih mampu merebut set kedua dengan 7-5 dalam durasi 56 menit yang mendebarkan.
Saat Nadal bersiap untuk pergi berobat, ayahnya, Sebastian Nadal, terlihat melambai dengan panik ke arah Nadal, dan menyuruh putranya untuk berhenti. Nadal kemudian mengakui bahwa dia sangat dekat untuk mendengarkan ayahnya. Tapi dia tidak melakukannya.