Akuisisi klub Newcastle United oleh Putra Mahkota Arab Saudi, Muhammad Bin Salman melalui Public Investment Fund (PIF) membuat klub asal Tyneside ini menjadi klub terkaya di Inggris dan dunia.
Aset yang dimiliki PIF sebesar 250 miliar, tentu saja, mengerdilkan kekayaan pemodal dari Abu Dhabi atas klub Manchester City dan pemodal dari Qatar atas Paris St-Germain.
Dengan nilai kekayaan seperti tersebut, Newcastle United tentu bisa saja membeli pemain berlabel mahal. Namun mengingat adanya aturan Financial Fair Play (FFP), kemungkinan besar The Magpies tidak bisa jor-joran membeli pemain "mahal".
Memang untuk mengangkat Newcastle secara drastis tidaklah mudah, harus melalui proses yang bertahap di masa transisi ini, sama seperti saat Roman Abramovich awalnya mengakuisisi Chelsea dan Sheikh Mansour mengakuisisi Manchester City.
Namun jika melihat posisi Newcastle yang hingga memasuki pekan ke-11 liga primer Inggris berada di zona degradasi, tanpa meraih satu kemenanganpun hal yang paling krusial yang harus segera ditangani oleh pemilik baru The Magpies adalah pelatih untuk menggantikan posisi Steve Bruce yang dipecat, dan untuk sementara kepelatihan Newcastle dipegang oleh Graeme Jones.
Tetapi sampai sejauh ini, upaya yang dilakukan oleh pihak Newcastle belum membuahkan hasil, entah mengapa beberapa pelatih yang digadang-gadang akan menukangi klub kaya baru ini menolak untuk menerima tawaran melatih.
Padahal, jika melihat kemampuan finansial pemilik baru klub, tentu pelatih tidak akan menemui kesulitan untuk mendatangkan pemain yang sesuai selera, terlepas dari aturan Financial Fair Play, dengan kemampuan finansial yang dimiliki Newcastle untuk mendapatkan pemain terbaik yang sesuai dengan skema Financial Fair Play tentu sangat-sangat terbuka.
Sebagaimana diungkapkan jurnalis sekaligus pakar sepakbola Spanyol Guillem Balague kepada BBC yang melaporkan bahwa The Magpies sebelumnya telah melakukan pendekatan dengan manajer baru Tottenham Antonio Conte, legenda Barcelona Xavi Hernandez dan mantan manajer Jerman Joachim Low tetapi semuanya telah menolak kesempatan itu.
Terakhir target mereka adalah mantan punggawa PSG dan Arsenal yang kini melatih Villareal, Unai Emery. Namun nampaknya Unai Emery akan menolak kesempatan untuk menjadi manajer Newcastle United dan memilih untuk tetap melanjutkan kontraknya bersama Villarreal. Mantan bos Arsenal itu mengkonfirmasi bahwa dia telah didekati oleh klub Liga Premier, yang menjadikannya pilihan pertama mereka untuk menggantikan Steve Bruce.
Newcastle berharap untuk memiliki pelatih asal Spanyol itu di kursi pelatih. Tetapi pencarian manajer bagi klub yang bermarkas di St James Park, Newcastle Upon Tyne ini tampaknya akan berlanjut, dengan kemungkinan alternatif Paulo Fonseca mantan Allenatore AS Roma, serta Eddie Howe mantan pelatih AFC Bournemouth.