Langkah Spanyol untuk menembus babak penyisihan Euro 2020, grup E semakin tersendat, usai bermain imbang dengan Swedia di matchday 1, Spanyol kembali menemui batu sandungan ditahan imbang oleh Polandia yang dianggap sebagai tim paling lemah di grup E.
Polandia yang sadar bahwa kekalahan akan berarti mereka tidak bisa maju dari Grup E karena telah menelan kekalahan dalam penampilan pertama mereka saat berhadapan dengan Slovakia.
Spanyol tampil monoton tidak menunjukkan kelas mereka sebagai salah satu kekuatan dominan di Eropa. Diketahui bahwa dari 2008 hingga 2012, mereka adalah kekuatan dominan di sepakbola dunia, memenangkan Piala Dunia dan dua kali piala Eropa pada waktu itu.
Mereka terkenal karena umpan pendek dan gerakan cepat gaya sepak bola 'Tiki-taka', yang diakhiri dengan gol-gol manis, namun hal itu kurang terlihat di penampilan Spanyol kali ini mereka selalu gagal di penyelesaian akhir.
Melawan Polandia mereka sekali lagi mendominasi penguasaan bola tetapi peluang yang jelas jarang terjadi karena mereka terlalu sering bermain aman, dengan operan-operan daripada mencoba menghasilkan kreativitas yang dibutuhkan untuk membuka pertahanan Polandia yang terorganisir dengan baik.
Spanyol yang telah tiga kali menjuarai piala Eropa, langsung tampil impresif menguasai jalannya pertandingan, namun Spanyol baru mampu membuka keunggulan di akhir paruh pertama melalui gol yang dilesakkan oleh Alvaro Morata. Gol yang sempat dianulir oleh wasit karena Alvaro Morata dianggap berada dalam posisi offside, tapi setelah dilakukan tinjauan VAR wasit akhirnya mensahkan gol tersebut.
Namun meski menguasai jalannya pertandingan dengan penguasaan bola hingga 77%, Spanyol kesulitan untuk menambah pundi-pundi gol mereka. Justru
Lewandowski, yang berjuang keras untuk membawa Polandia meraih poin usai kalah pada pertandingan pembukaan dari Slovakia, mampu menyamakan kedudukan saat babak kedua baru berlangsung sembilan menit, Lewandowski memenangkan duel udara dengan Laporte untuk meneruskan assist yang dikirimkan Jozwiak, bola menghujam tajam ke sudut kiri bawah tanpa mampu dicegah penjaga gawang.
Beberapa saat berselang Spanyol memiliki peluang untuk merebut kembali keunggulan, setelah Moreno dilanggar oleh Moder, penalti diberikan oleh wasit Daniele Orsato setelah dia memeriksa pelanggaran pada Gerard Moreno di monitor sisi lapangan.
Sayangnya peluang itu disia-siakan oleh Gerard Moreno yang mengeksekusi penalti itu, upaya yang dilakukannya membentur tiang, dan bola rebound yang mengarah ke Morata juga gagal merobek jala gawang Polandia yang dikawal oleh Szczesny, tusukan Morata melayang tinggi.
Spanyol yang terus menggempur pertahanan Polandia tak mampu menambah golnya, sebuah peluang dari sundulan penyerang Manchester City Ferran Torres masih melebar, demikian juga peluang Morata dari jarak dekat bisa digagalkan oleh kiper Polandia Wojciech Szczesny di penghujung pertandingan.
Secara keseluruhan penampilan Spanyol meski terlihat dominan, tapi selalu dapat diprediksi oleh pemain Polandia. Dari statistik pertandingan pemain Spanyol yang memiliki nilai tinggi adalah Pedri dengan average 5.39, disusul Morata dengan 5.34. Sementara itu Player of the match diraih oleh pemain Polandia yang bermain untuk Leeds United Mateusz Klich, dengan nilai 8.54. Pemain Polandia lainnya tampil konsisten dengan nilai rata-rata 6.5-7.8.
Hasil imbang ini membuat juara Eropa tiga kali itu harus bekerja keras dalam partai terakhir mereka di grup E kontra Slovakia pada hari hari rabu mendatang.