Lihat ke Halaman Asli

Chaerul Sabara

TERVERIFIKASI

Pegawai Negeri Sipil

Salam Yaa Habibullah

Diperbarui: 29 Oktober 2020   17:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar. id.pngtree.com

Masa ketika kejahiliyahan masih bersarang, cinta digilas oleh nafsu hanya untuk mencari kesenangan.

Ketika ketelanjangan tidak tertutupi, angkara memenuhi ruang-ruang penebahan memakan tumbal

Ketika dunia tanpa cahaya, orang-orang tertawa dalam gelak berpanjangan, mengiringi airmata mereka yang menangis dalam penindasan

Masa ketika hidup dan mati hanya dipisahkan oleh selera tetua-tetua lalim, yang menggantang asa pada berhala-berhala rapuh

Masa ketika kegelapan telah diterima sebagai jalan terang, dia terutus membawa risalah kenabian dengan kesempurnaan akhlak

Dia tidak memberi apapun kecuali salam rahmat dari Rabbnya dan tidak meminta apapun selain iman pada lima perkara

Dia tidak memiliki dan tidak dimiliki oleh kaumnya semata, karena kasih yang dibawanya adalah rahmat bagi seluruh alam

Dia adalah manusia biasa yang terbungkus kefanaan dunia, ia tertawa dan juga sedih, ia merasakan lelah dan juga terluka

Tapi semua rasa itu ia pancarkan dalam keagungan akhlak agar menjadi petunjuk jalan keselamatan bagi kehidupan

Mengikuti jalannya adalah keteduhan, bagai anak sungai yang mengalir menghantarkan lelap ke peraduan malam

Meneladani kelembutan akhlaknya, akan membawa diri menemui pemahaman sempurnanya kasih sayang yang diajarkannya

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline