Lihat ke Halaman Asli

Chaerul Sabara

TERVERIFIKASI

Pegawai Negeri Sipil

Duka Nelayan Kodingareng

Diperbarui: 28 Juli 2020   10:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Nelayan Kodingareng menolak penambangan pasir (foto. japos.co)

Ratusan camar berteriak terbang meninggalkan lautan yang kosong

Dengan raut yang silang selimpat, bergegas menuju pantai

Sayap-sayapnya lunglai memikul sejuta tanya

Apakah nelayan telah kehilangan lautnya ?
Apakah angin telah bertiup tanpa awan ?

Apakah laut telah kehilangan asinnya ?

Riuh -- rendah yang dulu menghias lautan, kini senyap

Di pantai yang telah kehilangan pasir
Anak nelayan bermain tanpa suara,

Seperti mencari sisa-sisa ombak yang menebur
Mereka yang hanya dapat bercengkerama pada tepian

Bapak-bapak mereka telah menyerah,

Lautan kini hanya memberikan kesia-siaan untuk dibawa pulang

Pertanyaan-petanyaan itu terus berpijar, akankah diperhatikan ?

Sementara setahap demi setahap hari-hari menjauh

Meninggalkan kodingareng yang menangis......




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline