Lihat ke Halaman Asli

Chaerul Sabara

TERVERIFIKASI

Pegawai Negeri Sipil

Puisi | Mimpi

Diperbarui: 20 Juni 2020   00:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi Gambar dok. pribadi Denhy Lahundape

Dalam tatapan malam yang temaram
Ada sukacita yang beranjak pergi
Hanya terhibur mimpi tentang puisi hidup dan cahaya matahari yang akan terbit
Namun pagi tetap saja membuatku patah hati.

Duh! mengapa hanya mimpi yang menghibur
Aku terbelenggu pada senyum yang  dilemparkannya
Pada lirikan matanya, yang binarnya membawaku kembali ke masa lalu
Pada renyah suaranya, yang mendayu mengetuk pintu hasrat

Malam temaram itu.....
Seakan seluruh jagad menertawai
Hati tenggelam dalam  luapan pedih yang mengiris laksana sembilu
Merajam roh kesepian hingga terkapar

Bagaimana pun pagi yang ku nanti juga suram
Begitu gemetar mengintai dari jauh
Berisi badai yang mendengus lapar ingin memangsa tubuhku
Adakah yang lebih mengancam di sana ?

Seperti merangkak aku tak mampu beranjak
Membawa kehendak hasratku dari malam yang lapar ini
Di ujung subuh yang ceria belum juga kesedihanku tersapu
Aku sungguh  tidak mampu bangkitkan
hatiku agar ceria pada  semilir angin

Rahasia malam terus menerus menjadi tirai.
Dari seluruh hembusan angin yang menghembus ataupun yang terhembus
Dari ngarai-ngarai diantara celah perbukitan
Dari payung  mendung yang melenguh di antara kaki badai
Haruskah asa ini pasrah hanya terhibur oleh mimpi ?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline