Simpanlah tatapanmu di ujung senja
Lembayung keemasan itu akan menghitam
Resapi aroma kepergian yang menggelayut
Hingga segala ratap juga pergi dari hatimu
Hari-hari itu hanyalah sehelai mimpi
Rajutlah asamu hingga jauh melayang
Di awal malam, di ujung pagi
Dalam setangkup harap, dalam ancaman kehampaan.
Oleh itukah engkau menyerah ?
Seluruh yang bergulir bukanlah mimpi di dalam mimpi.
Tapi ia hanya mimpi, bangunlah gerakkan tanganmu dan ia akan mewujud
Asa yang berdiri diantara deru
angin, badai dan kesedihanmu
Letakkan dalam genggamanmu, jadilah dirimu sendiri,
Sebagaimana hamparan keemasan
padi yang menari-nari di tiup angin
Sedemikian gemulainya, mereka merayu
melewati ubun-ubunmu
Pintalah pada tuhanmu untuk memiliki genggaman yang tak terlepaskan
Pintalah pada tuhanmu , tak dapatkah pucuk badai yang beringas itu, engkau kecup agar diam
Apakah yang menjadi asamu hanya bunga-bunga mimpi, dari mimpi di dalam mimpi?
Ketika asa telah teramat kelam
Iblis akan bercengkerama manja di pikiranmu