Lihat ke Halaman Asli

Masa Depan Keuangan Kamu Ditentukan dari Caramu Mengaturnya Saat Ini

Diperbarui: 6 September 2017   14:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Bagaimana masa depan keuangan ditentukan dari pengaturan saat ini. Sumber: kabarbisnis.com"][/caption]Orangtua saya selalu bilang, masa depanmu yang menentukan bukan kami tetapi hal apa yang kamu lakukan saat ini, dan keputusan apa yang kamu ambil di masa saat ini. Begitu juga dengan keuangan saya, jika tidak dapat diatur dengan bijak dapat dipastikan akan seperti apa masa depan keuangan saya.

Bukan bermaksud menakut-nakuti saya namun mereka dengan bijak memberikan pemahaman yang benar. Semua ini bermula saat saya masih kecil, tepatnya ketika saya berusia 7 tahun. Saat itu saya sudah mengetahui konsep uang saku.

Orangtua saya hanya memberikan uang saku yang benar-benar cukup yakni untuk ongkos dan jaga-jaga jika ada keperluan lain seperti membayar fotokopi materi ataukah iuran ekstrakurikuler. Jika saya ingin membeli hal lain semisal buku atau apapun, saya harus menabung.

Kebiasaan ini saya lakukan hingga saya memasuki bangku kuliah. Saat itu saya resmi menyandang status anak kuliah plus anak kos. Di sinilah saya ditantang oleh orangtua saya untuk lebih mandiri. Khususnya ayah saya yang cukup ketat mendidik saya dalam hal keuangan.

Tentunya hal itu masih melekat dalam diri saya hingga saya bekerja yang tentunya konsep mengatur keuangan sudah lebih matang di kepala. Ada 7 prinsip yang sampai detik ini saya lakukan dan cukup berhasil membuat saya jeri jika saya tak lakukan untuk masa depan keuangan saya

Prinsip 1 : DEBT NOT FOR CONSUME HABBIT

Yups, utang bukan untuk sesuatu hal yang konsumtif. Saya memang memiliki kartu kredit dengan limit hampir 3 kali lipat gaji saya. Cukup menggoda iman saya jika saya jalan-jalan ke mall dan menemukan dress cantik atau buku yang sudah lama saya cari dan stoknya tinggal beberapa lagi di toko buku. Trik saya, jika ke mall saya selalu tinggal kartu kredit saya. Bahkan saat saya ke kantor pun saya tinggal. Yang saya bawa hanya kartu asuransi, dan kartu atm yang isinya juga gak banyak.

Prinsip 2 : CATAT SEMUA TRANSAKSI

Setiap saya habis melakukan transaksi, selalu saya catat. Either itu pengeluaran atau ada uang masuk dari project sampingan. Ataukah debet otomatis ke rekening khusus deposito dan reksa dana pasar uang yang saya ikuti.

Prinsip 3 : HABIS GAJIAN LANGSUNG DIBAGI

Setiap terima uang, entah itu dalam bentuk gaji ataupun project sampingan selalu saya bagi-bagi sesuai rincian yang sebelumnya sudah saya buat sebelum tanggal gajian. Bahkan saya membaginya sampai ke uang terkecil untuk kebutuhan harian yakni untuk makan dan ongkos sehari-hari.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline