Lihat ke Halaman Asli

Batu Semesta Menabrak Otakku ?!

Diperbarui: 25 Juni 2015   03:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Biasanya aku menulis disini, ketika hatiku benar-benar terasa berat dan ingin melarikan diri dengan fantasi tulisanku.

Tapi hari ini, aku hanya ingin menumpahkan segala hal yang ada diotak, dan dihatiku.

Aku nyaris tidak bisa berpikir lagi...rasanya ada batu sebesar semesta yang menabrak otak ku.

Aku seperti kehilangan arah dan tujuanku saat ini. aku tidak tahu pada siapa ku bisa berpegang.

Fandhi. Nama itu, ah bukan. Laki-laki itu, dia yang selama ini ada di hadapanku, secara perlahan mulai samar-samar tak terlihat.

Selama 2tahun, meskipun aku tidak pernah da dihatinya, tapi dia ada dihatiku. Aku menyukainya, mengagumi sosoknya, dan tentu saja aku menyayanginya.

meskipun dia hanya menganggapku hanya sebagi teman, aku tetap tidak bergeming. Karena hanya dengan menjadi temannya, aku bisa tetap ada disampingnya, menjadikan semangat dalam hidupku.

Tapi, mulai hari ini, aku harus melupakannya.

Dita, teman satu kelasku dulu, kini dia berpacaran dengan Fandhi.

Fakta itu baru kuketahui tak berapa lama setelah aku membaca status di acc twiter miliknnya. Rasanya aku seperti pohon yg tersambar petir. Tumbang. Aku coba mencari tahu kebenarannya.dan semua itu memang benar. Padahal Dita tahu benar aku menaruh hati pada Fandhi. Tapi bagaimana bisa dia merahasiakan ini semua?

Aku sungguh tak rela. Kenapa? Bukankah aku tidak punya hak? Benar...aku memang tidak punya hak.. Tapi fakta bahwa ternyata Fandhi hanya terpaksa menerima cinta Dita, itu yang membuatku tak rela. Dita, tadinya dia adalah seorang lesbian. Dia menjadi seperti itu sejak SMP karena kecewa dengan figur ayah yang tidak bertanggung jawab pada keluarganya. Dan untuk pertama kalinya dia menyukai laki-laki, bahkan mencintainya, Fandhi. Dia cukup tampan memang, dengan senyum manis berbumbu lesung pipit di pipinya. gaya bicaranya yang lucu dan sifatnya yang easy going serta  penuh perhatian, mampu membuat Dita berhenti mencintai perempuan. Karena itu, Dita yang lebih dahulu menyatakan perasaannya pada Fandhi. awalnya Fandhi memang bercerita padaku akan menolaknya. Tapi aku tak menyangka kalau dia akan menjalani hubungan dengan Dita pada akhirnya. Saat aku mencoba bertanya fakta ini, dia hanya berujar, " Setidaknya aku berbuat amal kan ? aku mengembalikan dia ke jalan yang benar. Cinta bisa tumbuh nanti. Lagian nggak gampang buat dia ambil keputusan mencintai laki-laki. Jadi aku menghargainya dengan cara menerimanya."

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline