Demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Sleman masih menjadi penyakit endemik. Kasus DBD dari bulan Januari hingga Mei 2020 telah mencapai 484 kasus dengan 1 angka kematian.
Peningkatan angka kasus ini ditenggarai oleh tingginya curah hujan di Sleman yang menyebabkan peningkatan genangan air. Hal ini memicu nyamuk aedes aegypti sebagai vektor penyakit DBD lebih mudah berkembang biak.
Peningkatan kasus diperparah dengan kondisi pandemi Covid-19 yang sedang mewabah. Ditengah pandemi, aktifitas masyarakat diluar ruangan sangat terbatas dan memperburuk kualitas lingkungan di sekitar tempat tinggal.
Di tengah pandemi ini banyak didapati kondisi di sekitar pemukiman warga yang ditumbuh semak liar dan beberapa rumah warga yang kosong yang menjadi tempat ideal untuk nyamuk beraktivitas.
Dengan meningkatnya kasus ini masyarakat dan pemerintah daerah dirasa perlu meningkatkan penanganan yang lebih baik dan lebih efektif dengan menggerakan masyarakat untuk kerja bakti sebagai upaya menekan angka kasus DBD di wilayah Sleman.
Namun tetep memperhatikan protokol kesehatan di tengah pandemi Covid-19 yang sedang berlangsung. Sehingga penanganan kasus penyakit vektor di Sleman dapat teratasi secara holistik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H