Pembelajaran berbasis experiential learning telah menjadi pendekatan yang efektif dalam mengembangkan pengetahuan dan keterampilan mahasiswa melalui pengalaman langsung. Dalam konteks persiapan dan pelaksanaan pameran lukisan, pendekatan ini dapat memberikan pengalaman belajar yang berharga bagi mahasiswa dalam merancang, mempersiapkan, dan menjalankan sebuah Art Exhibition yang memiliki tujuan tidak hanya pameran tapi juga melakukan penggalangan dana untuk charity.
Darah Moeda Art Exhibition diadakan di Gallery Prawirotaman Hotel dan dijadwalkan opening pada tanggal 18 Juni 2023. Pameran akan berlangsung mulai dari opening hingga tanggal 17 Juli 2023. Dengan waktu persiapan kurang lebih 3-4 bulan, proses pelaksanaan Darah Moeda Art Exhibition dapat dibilang sudah cukup bagus dan terhitung sukses.
Proses pembelajaran mahasiswa berbasis experiential learning dalam persiapan pameran lukisan Darah Moeda Art Exhibition dimulai dengan keterlibatan dalam perencanaan dan pengorganisasian acara. Mahasiswa dapat terlibat dalam tim yang bertanggung jawab untuk menyusun konsep, merencanakan lokasi pameran, mempromosikan acara, mengelola logistik, dan banyak lainnya. Dalam proses ini, mereka akan belajar tentang manajemen acara, komunikasi tim, dan keterampilan organisasi yang berharga dalam dunia seni dan pengelolaan proyek.
Selain itu, mahasiswa juga dapat terlibat dalam proses seleksi lukisan yang akan dipamerkan. Mereka dapat bergabung dalam panel penyeleksian, di mana mereka akan belajar untuk menghargai dan mengkritisi karya seni, memahami estetika, dan mempelajari cara memilih karya yang akan mencerminkan tema dan tujuan pameran. Melalui pengalaman ini, mereka akan memperoleh pemahaman yang lebih dalam tentang seni dan proses kurasi.
Saat acara pameran berlangsung, mahasiswa terlibat dalam berbagai kegiatan interaktif untuk meningkatkan pengalaman pengunjung. Misalnya, mereka dapat menyediakan Guest Book yang digunakan untuk menentukan pemenang dari doorprize, memfasilitasi sesi Artist Talk tentang pandangan dan prospek seni di mata anak muda, dan memperkenalkan seniman-seniman yang berpatisipasi dalam Darah Moeda Art Exhibition. Melalui proses dan persiapan dalam kegiatan ini, mahasiswa akan mengembangkan keterampilan komunikasi, kepemimpinan, dan kemampuan beradaptasi yang penting dalam dunia seni dan pendidikan.
Dalam upaya Creating Money Without Money dimana modal yang dikeluarkan mahasiswa maksimal 10 ribu per orang, pameran lukisan mengadopsi pendekatan amal. Pendapatan yang dihasilkan dari penjualan lukisan dapat dialokasikan untuk dana amal atau disumbangkan kepada organisasi sosial yang relevan. Mahasiswa dapat terlibat dalam proses ini dengan mempromosikan dan menjual lukisan. Dalam proses ini, mereka akan belajar tentang manajemen keuangan, tanggung jawab sosial, dan pentingnya berkontribusi kepada masyarakat yang lebih membutuhkan.
Pameran lukisan yang melibatkan mahasiswa dalam proses pembelajaran berbasis experiential learning dan Creating Money without Money dengan tujuan penggalangan dana untuk charity adalah suatu peristiwa yang bermakna. Mahasiswa tidak hanya akan mengembangkan pengetahuan dan keterampilan dalam seni dan manajemen acara, tetapi juga menjadi agen perubahan sosial melalui bantuan dana. Melalui pameran ini, mahasiswa dapat mengintegrasikan pengetahuan praktis dan nilai-nilai sosial yang akan dapat membekali mahasiswa untuk masa depan yang lebih baik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H