Lihat ke Halaman Asli

Menemukan Signifikansi dalam Pelayanan

Diperbarui: 31 Maret 2023   09:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mission Service Learning, apa sih itu? Misi ini merupakan metode pembelajaran yang menggabungkan pengalaman belajar dengan pengalaman berkontribusi pada masyarakat. Kebetulan tim saya terpilih untuk mengajarkan dan membantu panti asuhan anak berkat pada 15 Maret. Dalam konteks panti asuhan tersebut, misi service learning ini akan melibatkan siswa SDH Cikarang dalam proyek-proyek yang dapat membantu panti asuhan dalam meningkatkan kualitas hidup anak-anak di dalamnya.

Perencanaan tim kami untuk membantu pasti asuhan anak berkat harus disusun secara matang, dan sudahlah kami merencanakannya. Seperti mengidentifikasi dalam apa yang sangat dibutuhkan oleh panti asuhan tersebut. Dengan mengetahui kebutuhan yang ada di panti asuhan, maka proyek service-learning yang dijalankan dapat lebih tepat sasaran. Selanjutnya tim kami membuat rencana kerja yang rinci, dengan rencana tersebut harus mencakup langkah-langkah yang akan dilakukan, siapa yang bertanggung jawab atas setiap langkah, dan waktu pelaksanaan setiap langkah.

Service learning ini merupakan proyek yang pastinya melibatkan banyak orang. Oleh karena itu, sangat penting untuk memilih tim yang tepat untuk menjalankan proyek ini. Tim yang tepat adalah tim yang memiliki keterampilan dan keahlian yang dibutuhkan dalam proyek, serta memiliki semangat dan komitmen yang tinggi untuk menjalankan proyek. Karena itu kami membagi tim dengan adanya tim devosi, tim acara, tim transportasi, tim dana, dan tim konsumsi. Sesuai dengan nama tim, setiap ini akan menjalankan misi dan perannya masing-masing.

Pengalaman saya dalam MSL pun sangat mengasikkan dan menyenangkan. Saya ikut bermain Blind Volley dan tebak gambar/tebak kata. Pastinya yang paling mengasikkan yaitu Blind Volley, karena saya menyukai olahraga. Saya pun juga membantu anak-anak dalam menggambar. Momen 'awkward' dalam MSL itu, saat saya menjadi MC dengan Andre, sayangnya lelucon kami tidak dimengerti oleh anak-anak, jadi leluconnya menjadi garing dan di depan panggung kami hanya "umm... ummm...".

Setelah proyek MSL selesai dilaksanakan, kami merefleksikan dan mengevaluasi untuk mengetahui keberhasilan dan kekurangan dari hasil proyek MSL. Maka karena itu, dari hasil evaluasi tersebut, dapat diambil pembelajaran, keberhasilan, kekurangan, serta kritik untuk masa depan yang didapat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline