Ada cerita yang panjang dari kopi yang akhirnya bisa di nikmati oleh semua orang di dalam cangkir. Ceritanya di mulai dari proses pemanenan, pascapanen, dan pengolahannya menjadi kopi bubuk yang menghasilkan citarasa yang unik dan enak. Rasa yang di hasilkan dari jenis buah kopi yang sama bisa berbeda karena di tanamnya pada tempat yang berbeda.
Misalnya, jenis kopi arabika biasa di tanam di dataran tinggi sedangkan kopi robusta di tanam pada dataran rendah. Hal inilah yang membuat kopi jadi unik. Jika pembaca ingin mengetahui lebih dalam tentang cerita perjalanan proses pengolahan kopi hingga dapat diseduh di cangkir, simaklah artikel ini. Semoga dapat memberikan informasi dan pengetahuan mengenai minuman kopi yang nikmat ini.
Di PTPN IX Unit Produksi Hilir Gemawang, Jambu, Kabupaten Semarang ini memiliki ciri khas dalam proses pengolahan kopi. Di mana ada dua macam pengolahan kopi yang dimiliki yaitu pengolahan kopi secara basah dan pengolahan kopi secara kering.
Pada pengolahan kopi secara basah di mulai dari penerimaan buah kopi dari kebun dengan jenis buah kopi yang sudah merah/masak, selanjutnya menuju ke sortasi buah kopi ini bertujuan untuk memilah buah kopi jenis inferior dan superior. Setelah sortasi buah kopi selanjutnya menuju ke proses pengelupasan kulit buah kopi.
Pada proses selanjutnya ialah pengeringan, di mana proses ini memiliki 2 jenis pengeringan yaitu pengeringan secara manual dengan bantuan bara api dan pengeringan secara mekanik atau menggunakan mesin yang di namakan masson.
Proses pemecahan kulit tanduk ini di lakukan dengan tujuan memisahkan antara kulit tanduk dengan biji kopi, alat yang di gunakan untuk memisahkan biji ini menggunakan mesin huller yang nantinya di bawa ke proses sortasi biji kopi di mana ini bertujuan untuk memisahkan jenis biji kopi menurut mutunya yaitu mutu 1, mutu 4 dan mutu lokal. Setelah proses sortasi selesai dilanjutkan dengan proses ayakan di mana bertujuan untuk memisahkan biji kopi menurut ukurannya ada yang berukuran Small, Medium, dan Large.
Pengepakan merupakan proses lanjutan setelah proses ayakan di mana biji kopi yang sudah di pisahkan menurut ukurannya di kemas menggunakan karung goni dengn berat tiap karung mencapai 80 kg dan di simpan pada gudang penyimpanan dengan tumpukan 12 susun. Hal yang sama di lakukan pada proses pengolahan kopi secara kering hanya saja memiliki perbedaan pada jenis buah kopi yang masih hijau yang di olah serta pada proses pengeringan di lakukan dengan melakukan penjemuran di bawah sinar matahari.
Setelah proses pengolahan ini menghasilkan biji, perjalanan cerita berlanjut ke proses pengolahan biji menjadi kopi bubuk. Awal mula proses ini dengan cara menimbang bahan baku biji kopi basah sebanyak 12 kg lalu di letakkan ke dalam corong mesin penyangraian yang kemudian di lakukan proses penyangraian yang membutuhkan waktu 15-20 menit dengan suhu 230 derajat celcius.
Setelah proses penyangraian selesai di lanjutkan dengan pendinginan yang membutuhkan waktu sekitar 5-10 menit sehingga setelah dingin biji kopi dapat langsung menuju ke dalam proses penggilingan menggunakan mesin grinder.
Kopi biji digrinder dengan sehalus mungkin agar kualitas kopi yang dihasilkan dapat menghasilkan kopi bubuk dengan kualitas yang baik. Kopi bubuk yang telah digrinder atau digiling di simpan kedalam panci alumunium dengan daya tampung 50 kg, tujuan penyimpanan kopi ini agar aroma, rasa dan kualitas kopi tetap terjaga dengan menempatkan kopi ditempat yang suhu sesuai.
Proses selanjutnya ialah proses pengemasan, proses ini di lakukan pada jenis produk yang berbeda. Jenis-jenis produk yang di kemas oleh PTPN IX Unit Produksi Hilir ini bermacam- macam seperti kopi bubuk jenis robusta dengan ukuran 100 gram, 250 gram dan curah dengan berat 500 gram. Ada juga produk kopi classic yang di dalamnya terdapat 50% kopi robusta dan 50% kopi arabika, produk kopi premium du dalamnya terdapat 65% kopi robusta dan 35% kopi arabika. Dari hasil kopi bubuk yang telah di dapatkan dan telah dilakukan proses pengemasan dan sebagainya maka kopi yang telah dikemas dan dimasukan kedalam karton akan disimpan kedalam Gudang, untuk nantinya akan dipasarkan dan distribusikan kepada pasar ataupun konsumen.