Kita sudah memasuki pertengahan tahun 2021 tetapi, COVID-19 masih merajalela dan semakin mengganas di tengah masyarakat Indonesia. Tentu saja hal ini membuat segala aktivitas masyarakat tak kunjung membaik dan tetap tersendat. Meski begitu, pemerintah masih terus berkerja keras untuk menekan laju perkembangan kasus COVID-19 dengan berbagai cara dan diharapkan kondisi di tengah masyarakat dapat berangsur pulih secara perlahan.
Kebijakan tersebut antara lain seperti hampir seluruh masyarakat Indonesia melakukan pekerjaannya dengan model jarak jauh atau kita kenal dengan istilah Work From Home (WFH), dilakukan penyekatan-penyekatan di berbagai daerah, dilarangnya mudik, dan lain-lain.
Tentu saja kebijakan yang pemerintah anjurkan ini memiliki dampak negatif dan dampak positif. Dampak positifnya adalah cara ini efektif untuk mengurangi interaksi masyarakat secara langsung sehingga dapat menekan laju penyebaran virus corona yang penyebarannya dapat dengan mudah terjadi apabila ada kontak ataupun interaksi secara langsung dengan orang-orang pengidap virus.
Sebaliknya, dampak negatifnya adalah berubahnya tatanan kehidupan masyarakat baik di bidang ekonomi maupun pendidikan. Kebijakan baru pemerintah ini khususnya Work From Home membuat segala aktivitas dilakukan dari rumah mulai dari aktivitas kerja dan aktivitas belajar mengajar.
Di bidang ekonomi, banyak usaha-usaha khususnya UMKM mengalami masalah karena minimnya penjualan bahkan sampai tidak sanggup untuk melanjutkan usahanya. Di bidang pendidikan sendiri banyak pelajar bahkan guru atau tenaga pendidik lainnya yang merasa kesulitan untuk melakukan sistem belajar-mengajar secara jarak jauh. Alasannya pun beragam dimulai dari kurang meleknya teknologi sampai kurangnya fasilitas yang mendukung proses belajar dengan baik.
Melihat ini, Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Pendidikan Indonesia (LPPM UPI) membuat program yang dapat membantu kondisi yang dialami masyarakat baik di bidang ekonomi maupun pendidikan yaitu program KKN (Kuliah Kerja Nyata) Tematik yang dilaksanakan oleh mahasiswa secara individu di tempat tinggalnya masing-masing agar pendampingan yang dilakukan oleh mahasiswa UPI dapat tersebar di berbagai wilayah di Indonesia. Pada semester genap tahun 2020/2021 memiliki tema Kuliah Kerja Nyata Tematik Membangun Desa melalui Bidang Pendidikan dan Ekonomi dalam Implementasi MBKM pada masa Pandemi COVID-19.
Melihat kondisi perekonomian masyarakat yang melemah, Christin Sitompul, mahasiswi Universitas Pendidikan Indonesia mengambil program pendampingan terhadap UMK (Usaha Mikro, dan Kecil) secara daring di wilayah Baloi Permai, Batam, Kepulauan Riau di bawah bimbingan Sriyono, M.Pd. Pendampingan dilakukan kepada salah satu usaha jual beli besi, Scrap Tunas Jaya yang berlokasi di Batam, Kepulauan Riau. Setelah dilakukannya pendataan dan identifikasi masalah, ditemukanlah kondisi UMK jual beli besi ini memiliki masalah dalam bidang marketing dan laporan keuangan seperti kebanyakan UMK lainnya. Banyak pemilik usaha mikro dan kecil di Indonesia yang belum bisa memaksimalkan marketing dan kurangnya kemampuan untuk menyusun laporan keuangan yang baik dan benar.
Pada UMK Scrap Tunas Jaya sendiri marketing yang dilakukan masih bersifat sederhana yaitu word of mouth marketing atau strategi pemasaran yang dilakukan secara mulut ke mulut. Strategi ini sangat mengandalkan kekuatan produk dan servis agar pelanggan tidak hanya puas dalam bertransaksi tetapi merekomendasikan toko tersebut kepada orang lain. Tentu saja hal ini adalah hal yang sangat baik tetapi belum memaksimalkan marketing toko. Kemudian untuk penyusunan laporan keuangan pada usaha ini masih sangat sederhana yaitu hanya dengan menuliskan pengeluaran dan pemasukan harian tanpa ada rekapitulasi per bulan.
Oleh karena itu, program pendampingan yang dirancang adalah untuk membantu UMK Scrap Tunas Jaya dalam manajemen marketing dan memberikan edukasi kepada pemilik untuk menyusun laporan keuangan yang baik. Dalam bidang marketing salah satu kegiatan yang dilakukan adalah pembukaan akun-akun online yang berpeluang menambah pelanggan. Karena di era digital sekarang ini, segala aktivitas manusia tidak terlepas dari teknologi khususnya dalam berbelanja sehingga pembukaan akun online di berbagai digital platform seperti Instagram, Facebook, Shopee, Tokopedia, dll menjadi salah satu strategi yang dapat dilakukan oleh pemilik usaha untuk melebarkan peluang bisnisnya.
Kemudian mendaftarkan alamat usaha di layanan Google Maps adalah salah satu taktik yang dapat meningkatkan awareness dari masyarakat sekitar. Pemilik usaha Scrap Tunas Jaya, I. Sitompul mengatakan bahwa beberapa pelanggan mengeluh karena kesulitan mencari lokasi toko meskipun toko terletak dipinggir jalan. Hal ini dikarenakan di lokasi UMK ini berdiri, banyak toko-toko usaha serupa sehingga pelanggan cukup kesulitan membedakan toko yang akan dituju. Menanggapi masalah ini, pendaftaran alamat usaha di Maps dan pemasangan spanduk menjadi salah satu solusi yang dapat dilakukan oleh pemilik usaha.
Diharapkan dengan adanya pendampingan UMKM lewat program KKN Tematik Membangun Desa melalui Bidang Pendidikan dan Ekonomi dalam Implementasi MBKM pada Masa Pandemi COVID-19 masyarakat merasa terbantu dan mewujudkan pemulihan tatanan masyarakat di berbagai aspek.