Jumat, 10 Maret 2023, kami melakukan aktivitas rutin Kelas Belajar Menulis Nusantara (KBMN) 28. Kali ini tema kami adalah Membuat Cover Buku yang Menarik. Narasumber yang menyampaikan materi tersebut adalah Bapak Fajar Tri Laksono, M.Pd. adalah seorang guru di SD Pembangunan Jaya Sidoarjo.
Slide pertama sangat memotivasi kami karena di situ dijelaskan guru mulia karena karya. Dan tampilan dari slide-slide itu sangat hidup dan sangat menarik untuk dilihat.
Sungguh sangat apik, wajar jika menjadi narasumber dengan tema pembuatan desain cover. Tahun pertama menjadi guru, beliau hanya melakukan kewajiban dan tidak ada karya, hanya melakukan rutinitas. Namun di tahun 2014 beliau memberanikan diri mengikuti lomba. Berikut lomba-lomba yang diikuti oleh Bapak Fajar.
Tahun 2018, mejadi guru yang berangkat ke Belanda dari jalur non PNS. Ada 14 guru yang jadi peserta, untuk mendapat penghargaan. Ini disampaikan untuk memberikan semangat para peserta. Jadi jangan pernah lelah berkarya, karena kita tidak tahu apa hasil dari kita berkarya.
Masuk ke materi, Pak Fajar membuat animasi tentang seorang guru yang ingin membuat cover buku. Si Guru ini memiliki pertanyaan sebagai berikut:
1. Harus bagaimana?
2. Apa yang harus dilakukan?
3. Bagaiaman caranya?
4. Mulai dari mana?
5. Mau tanya siapa?
Solusinya ada pada kegiatan malam ini.
Sebaik-baiknya karya tidak semua orang menyukainya, sejelek-jeleknya karya tidak semua tidak menghindari. Selalu ada sisi menarik di setiap karya. Maka teruslah berkarya dalam kemanfaatan. Jadi kita harus percaya diri. Kita harus berani menunjukkan karya kita. Untuk membuat cover tidak harus diserahkan ke penerbit. Asal jangan melanggar lisensi. Contoh membuat buku dengan tema Bromo. ada kaitan dengan gunung. atau pemandangan. Misalnya salah satu covernya kita ambil dari google, maka ini akan melanggar lisensi atas karya orang lain.
Gambar yang ada di google memiliki hak cipta. Apa resikonya? Kita bisa terkena pelanggaran hak cipta dan kita akan dikenakan ganti rugi. Banyak penerbit yang karena segmentasinya guru, maka biaya cetak murah. Misalnya biaya Rp200.000 dapat 2 eksemplar plus bonus koper. Lebih baik kita membayar lebih mahal namun jelas dan bermutu.
Ketika menjadi freelance penerbit, narasumber mendapat upah hanya Rp10.000 setelah ditanyakan ke penerbit lain ternyata harganya 15 kalinya. Pastikan bahwa tidak ada pelanggaran hak cipta. Tanyakan ada lisensinya atau tidak. supaya tidak beresiko.
Solusi agar tidak terkena lisensi, kita harus berlangganan di marketplace. jadi member yang bisa mendownload gambar tersebut, maka kita sebagai member punya lisensi komersial.
Berikut Ini salah satu contoh marketplace yang diikuti oleh narasumber. Selain freepick masih ada banyak marketplace lain seperti pixabay, reshot, burst, unsplash, dan masih banyak lagi.
Seperti pada gambar contoh di bawah ini, merupakan contoh cover buku yang dibuat oleh narasumber dengan mendownload dari marketplace. Begitu juga untuk bentuk font, ada font yang gratis ada juga yang berbayar. font gratis/free itu yang ada di komputer kita, namun jika kita membeli di marketplace, ada banyak jenis font yang bagus yang tidak berbentuk standar yg seperti font bawaan komputer.
Untuk membuat desain cover narasumber menggunakan software seperti Corel draw dan photoshop. Contoh karya cerita yang didesain oleh narasumber yaitu pesanan dari guru-guru di Surabaya, yang menceritakan tentang teman gurunya yang meninggal karena covid. Untuk pembuatan desainnya kita harus menggunakan rasa, sehingga jadilah sebuah desain yang sungguh hidup dan menarik.
Membuat desain cover itu sebaiknya menggunakan informasi detail, ini akan mengurangi revisi cover. Dan bagi desainer cover buku, mereka hanya menerima pesanan dengan catatan tertentu ini akan membuat desainer paham dan dapat memenuhi kebutuhan pesanan.
Sekian ulasan saya. Semoga bermanfaat!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H