Lihat ke Halaman Asli

Christina Susi Handayani

Guru/SD Tarakanita 5 Jakarta

Seluk Beluk Proses Naskah Menjadi Buku di Penerbit Mayor

Diperbarui: 9 Maret 2023   23:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Dokpri KBMN

Kembali kami mengikuti acara rutin belajar melalui  WA online di KBMN. Tetap seru, seru, dan seru. Tema yang selalu menarik dan sangat bermanfaat semakin membuat kita ingin selalu ikut tergabung di dalamnya. Moderator berpengalaman kali ini adalah  Ibu Raliyanti dari Tim Solid Omjay (TSO).   

Kegiatan KBMN ini sangat berharga dan bermanfaat bagi para anggotanya. Mengapa? Karena kami sambil  belajar menulis secara langsung/ praktik, nantinya kami juga akan mendapatkan sertifikat dan mencetak buku solo. Siapa yang nggak mau? Selain itu yang perlu diketahui, dalam KBMN tidak ada pembelajaran yang membahas teori karena anggota KBMN banyak yang sudah bisa menulis, kalaupun ada yang belum lancar atau belum terbiasa menulis tidak masalah. karena bisa langsung praktik. Tapi ingat ya, di KBMN tidak boleh malu untuk menulis. Harus percaya diri. Jika kita malu menulis atau mungkin tidak bisa me manage waktu mungkin akan tertinggal. 

Tema kita kali ini sangat menarik. Temanya adalah MENJADI PENULIS BUKU MAYOR. Bagaimana caranya agar naskah kita bisa tembus ke penerbit mayor? Wait. Kita berkenalan dulu dengan narasumber hebat kita kali ini, beliau adalah  Bapak Joko Irawan Mumpuni, Direktur Penerbitan dari Penerbit Andi Yogyakarta. Beliau juga tercatat sebagai anggota Dewan Pertimbangan IKAPI DIY, penulis buku bersertifikat BSNP dan Asesor BNSP. Wow nggak main-main narasumbernya.

Diawal narasumber meluruskan bahwa judul sharing pertemuan ke-26 ini agak kurang tepat pada istilah BUKU MAYOR,  yang tepat adalah PENERBIT MAYOR.

Seorang penulis pasti memiliki mimpi jika suatu ketika nanti bukunya bisa diterbitkan oleh PENERBIT MAYOR, maka kita harus tahu dulu seluk beluk penerbitan buku.
Jumlah PENERBIT MAYOR DI INDONESIA tidak banyak. Untuk menjadi penerbit mayor, harus memiliki kriteria yang tidak mungkin dapat diraih dalam waktu pendek atau cepat, tetapi bisa sampai puluhan tahun untuk sampai pada penerbit mayor.


Syarat menjadi penerbit mayor adalah harus sudah memiliki judul terbitan buku yang jumlahnya  puluhan ribu judul dan setiap tahun penerbit ini harus mampu menerbitkan buku sebanyak ratusan buku secara konsiaten.

Sumber: dokpri KBMN

Kita tahu, penerbit adalah  Industri kreatif yang di dalamnya ada kolabarasi insan-insan kreatif seperti misalnya: Penulis, Editor, Layouter, Ilustrator dan desain grafis.
 Ini adalah bagian dari industri kreatif penerbitan cetak, saat ini dan mendatang akan bertambah insan-insan kreatif bidang lain yang akan bergabung seiring dengan perkembangan dunia penerbitan yang kini sudah mengarah pada Publisher 5,0 yang memanfaatkan teknologi IT untuk menerbitkan karya-karya kreatif.


Ada berbagai macam jenis buku, biasanya klasifikasi jenis buku digambar dengan grafis yang mirip sirip ikan seperti ini:

Sumber: dokpri KBMN

Dua kategori besar jenis buku adalah buku Teks (buku sekolah-kampus) dan buku Non Teks (buku-buku populer). Buku sekolah disebut buku pelajaran sedangkan kampus disebuat buku Perti (perguruan tinggi). Buku Nonteks  dibagi dua lagi menjadi buku Fiksi dan Non Fiksi. Sehingga grafisnya akan tergambar seperti di bawah ini:

Sumber: dokpri KBMN

Sumber: dokpri KBMN

Buku Perguruan tinggi dibedakan menjadi  dua lagi yaotu buku Eksak dan Non Eksak.

Sumber: dokpri KBMN

Narasumber mengajak kita untuk melihat grafis-grafis hasil survei yang menggambarkan dunia perbukuan di Indonesia. 

Sumber: dokpri KBMN

Di atas adalah persentase jumlah orang yang membeli satu buku dalam satu tahun Tampak bahwa jumlah wanita yang membeli satu buku dalam satu tahun ada 65% dan jumlah pria yang membeli satu buku dalam satu tahun adalah 61%. Sedangkan hasil survei untuk informasi tempat membeli buku sebagai berikut: 41% membeli buku di toko, 31% membeli buku di perpustakaan, 12% membeli dari teman, dan 10 % tidak membaca buku.

Sumber: dokpri KBMN

Bagaimana dengan opini masyarakat tentang harga buku? 

Pendapat bahwa harga buku murah   57%, Harga masuk akal 27%, Harga sedikit tinggi 10%, harga terlalu mahal 6%. Sedangkan hasil survey mengapa orang membeli buku adalah karena suka membaca 49%, untuk belajar/kerja 27%, penghilang stress 16%, dan  buku untuk hadiah 8%.

Para peserta yang merupakan anggota KBMN tentu sedikit banyak suka menulis dan pastinya ada pengalaman dalam menulis. Oleh karenanya narasumber meminta para peserta untuk mengecek posisi masing-masing ada pada level yang mana, terkait dengan tulis menulis. Mungkin pembaca juga ingin menentukan level tulis menulisnya? Silakan perhatikan gambar berikut:

Sumber: dokpri KBMN

Narasumber berharap  setelah mengikuti acara ini, para peserta sudah mencapai level teratas. Terus semangat menulis. Menulislah setiap hari, dan coba lihat apa yang terjadi. Kata-kata dari founder KBMN ini selalu terngiang dan didengungkan di setiap kesempatan. Hal ini juga yang semakin memacu semangat para peserta KBMN. 

Bagaimana proses sebuah naskah hingga menjadi sebuah buku?
Berikut adalah gambaran alurnya:  

Sumber: dokpri KBMN

Saatnya kita sekarang harus mengetahui penerbit yang baik dan Penerbit yang perlu diwaspadai. Berikut adalah poin-poin penerbit yang baik:

1. Memiliki visi dan misi yang jelas

2. Memiliki bussines core lini produk tertentu

3. Pengalaman penerbit

4. Jaringan pemasran 

5. Memiliki percetakan sendiri

6. Keberanian mencetak jumlah eksemplar

7. Kejujuran dalam pembayaran royalti

Sedangkan untuk ciri-ciri penerbit yang harus diwaspadai adalah sebagai berikut:

1. Hanya bertindak sebagai broker naskah

2. Alamat tidak jelas

3. Tidak ada dokumen perjanjian yang baik

4. Tidak memiliki jaringan pemasaran dan distribusi sendiri

5. Tidak memiliki percetakan sendiri

6. Prosentase royalti tidak wajar

7. Laporan keuangan tidak jelas

Nah sekarang mengapa kita harus menulis? Apa sih yang keuntungan yang didapatkan ketika penulis berhasil menerbitkan buku secara profesional dan diterbitkan oleh penerbit yang bereputasi? Pastinya penulis akan mendapatakan kepuasan, karir, reputasi, dan uang.

Berikut rinciannya:

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline