"Ada apa, Nak? Kenapa kamu bersedih? Bukannya kamu baru saja bertemu dengan Maya, sepupumu si ayam hutan?"
"Ema memang habis ketemu Maya, tapi bukan itu yang bikin Ema sedih." Ema menarik napas panjang.
Indung, induk ayam cemani mengamati Ema. "Kamu lapar?"
Ema menggeleng. Indung semakin bingung karena sekarang Ema memejamkan mata.
"Ngantuk? Terus kenapa sedih?" tanya Indung.
Ema membuka mata lalu menatap induknya dengan mata berkaca-kaca. "Ema jelek ya, Mak?"
"Siapa yang bilang kamu jelek? Anak emak cantik kok."
"Eri, Mak," sahut Ema.
"Eri siapa? Dia beneran bilang kamu jelek?"
"Eri itu burung merak sahabat Maya. Tadi waktu Ema nyari rumah Maya, si Eri yang ngantar Ema. Dia juga mau ketemu Maya."
"Lho, dia kan baik mau ngantar kamu."