Lihat ke Halaman Asli

Tradisi Seblang Banyuwangi

Diperbarui: 24 Juni 2015   08:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13776500911211756249

Setelah sekian hari tidak mencorat - coret dinding kompasiana, hari ini saya tertarik untuk memberikan coretan tentang tradisi yang pastinya asal dari daerah saya yaitu Banyuwangi. Yup, di Banyuwangi  ada sebuah tradisi unik yang digelar warga sebagai keperluan bersih desa & tolak bala agar desa tetap aman & tentram yakni Seblang. Tradisi seblang ini dilakukan oleh 2 desa yakni di  Desa Bakungan dan Desa Olehsari, penyelanggaraan seblang di desa Bakungan ini dilakukan seminggu setelah hari raya Idul Adha sedangkan di desa Olehsari dilakukan seminggu setelah Idul Fitri. Penari seblang sendiri bukan asal pilih, penentuan penari dilakukan secara mistis dan dilakukan supranatural dukun setempat.  Biasanya penari adalah keturunan dari penari seblang sebelumnya dan yang pasti si gadis belum akil baliq, sedangkan di Bakungan penarinya adalah seorang wanita yang berusia 50 tahun keatas dan sudah menopause. Dengan pakaian khas,wajah gadis penari tersebut tertutup omprog atau penutup kepala/mahkota yang terbuat dari pelepah pisang yang di suwir - suwir, hingga menutupi wajah penari. Dibelakang penari ada ibu - ibu yang memegang tempeh(nampan dari bambu), sang dukun mulai mengasapi penari dengan dupa sambil membaca mantra, secara tiba - tiba tempeh tersebut jatuh sebagai pertanda sang penari sudah kesurupan dan seblang dimulai..hehehe Diiringi dengan gamelan khas Banyuwangi, penari tersebut menari  diiringi oleh para pawang yang berusia lanjut. Dalam keadaan tidak sadar,penari mengikuti arahan pawang sambil menggerakan selendangnya.

13776503801986281461

Sekilas gerakan tari seblang ini tidak beraturan namun nuansa gaibnya sangat terasa, maklum dulu Banyuwangi pernah dijuluki sebagai kota yang terkenal dengan magicnya.hehe Dalam tradisi seblang ini sang pawang akan mengeluarkan nampan  berisi tusukan bunga yang terdiri dari beberapa jenis bunga seperti kenanga. Kemudian bunga akan di asapi dengan dupa dan penonton dapat membeli bunga itu dengan harga yang murah, saya malah dapat gratis.hehehe Konon,bunga itu dipercaya dapat membawa keberuntungan dan mempermudah dalam mencari jodoh. Banyak masyarakat yang tertarik untuk membelinya, tak heran dalam sekejap bunga tersebut ludes terjual. Masih dalam keadaan tak sadarkan diri, sang penari akan diangkat ke panggung oleh pawang. Sambil menari gadis itu akan melempar selendang ke arah penonton, siapa saja yang terkena lemparan selendang diwajibkan naik keatas panggung dan ikut menari. Asyik kan? Adegan lempar selendang ini dilakukan secara berulang - ulang. Tradisi Seblang ini digelar selama 7 hari. Tari seblang merupakan bentuk budaya tradisional ciri khas masyarakat Banyuwangi, warga percaya jika tidak melakukan tradisi seblang ini akan mendapatkan musibah. Sekitar tahun 1960an ritual seblang sempat ditinggalkan karena alasan keamanan dan politis akibatnya sejumlah warga kesurupan tanpa alasan yang jelas. Setelah dilakukan ritual upacara, warga yang kesurupan tadi meminta untuk diadakan tradisi seblang. Sejak saat itulah tradisi seblang terus dilestarikan hingga sekarang. Yuk kita jaga terus tradisi asli daerah agar tidak terkikis oleh kemajuan jaman :) Salam hangat dari warga Banyuwangi :)

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline