Lihat ke Halaman Asli

Burung Nasar Dan Kesunyian Suci

Diperbarui: 21 Maret 2021   11:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Burung Nasar


Laksana seekor burung nasar memasuki masa berdiam diri, di dalam goa gelap dan sunyi ia bertelut melawan angkara murka manusia durjana dan berdamai dengan takdir. Hanya ada mazmur dan tekad menemani sang kesunyian yang suci  saat bentuk burung nasar tak lagi indah untuk pandangan mata yang angkuh.

Dalam gumul hebat sang burung nasar meruncing tekat juga mengasah hati, mesin-mesin jaman nun jauh di kelopak mata, suara merdu perempuan pemikul bakul membuka tabir langit.

Tetapi pada masa kesunyian itu datanglah suatu kehidupan yang baru dan murnih, di mana bulu-bulu baru yang tumbuh dengan megahnya, kuat laksana Gunung batu, indah dan menawan. Siap untuk menghadapi dunia dan terbang menatas angin hingga sang mimpi terbangun dari tidur dan cemoh berubah menjadi pujian.

Ya!!! "Hadapi tantangan Itulah esensi kehidupan yang membuat mu lebih bermartabat".

Karena bila saat itu lewat dan kita mulai di mekari lagi dengan semangat Kalvari, seka kembali air mata mu. 

Angkatlah wajah mu, jangan pernah menyerah. Kembali ke pos awal mu bawahlah kembali panji juang mu di tangan kiri dan kanan dan singsingkanlah lengan baju mu.

Pakai kasut perjuangan mu itu, kuakanlah tabir terai persembunyian mu. Tinggalkan kelemahan mu, tataplah ufuk timur fajar pengharapan mu bersihkanlah luka hati mu.

 Mohon Sang Pemberi membebat.

"Percayalah bahwa Semesta sedang mempersiapakan diri mu untuk semua yang telah kamu gumulkan".

Terbanglah tinggi seperti burung nasar, dengarkanlah siutan angin di kedua belah telinga mu. Bila engkau melihat gumpalan demi gumpalan awan berlari ke bawahmu maka sadarilah bahwa kamu sedang terbang jauh membumbung tinggi di angkasa bersama tekat mu.

Jadilah penentang angin dan juga penempuh ombak badai, karena itulah alasan kamu ada. Kamu buka pecundang ulung yang suka melarikan diri. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline