Lihat ke Halaman Asli

Christina Budi Probowati

Seorang ibu rumah tangga yang memiliki hobi menulis di waktu senggang.

Ada Aroma Ibu pada Kepakan Sayap Kupu-kupu

Diperbarui: 28 Oktober 2023   06:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Illustration by Anak Papa

Ada aroma ibu pada kepakan sayap kupu-kupu
Tampak begitu indah dalam siluet di bawah remang cahaya
Dari aroma wanginya banyak kisah menjelma menjadi tulisan yang menawan
Membentangkan makna dari huruf-huruf yang rindu untuk dihamparkan
Hingga embun pagi hari Senin sampai hari Jumat dibuat tersenyum olehnya
Menyambutnya dengan riang sebelum menguap diterpa sang fajar
Dan meninggalkan jejak indah di ujung rumput
Sebelum aroma ibu terbang bebas ke langit biru

Ada aroma ibu pada kepakan sayap kupu-kupu
Getarannya merambat memenuhi seluruh semesta
Kata-katanya mengalir begitu deras bagai gemericik air di tanah kering
Sederhana namun menyiratkan rasa syukur tak terhingga
Dan melahirkan sebentuk harapan dari pikiran beraksara
Di mana keluguan dan kebebasan mampu memotret jiwanya yang merdeka
Hingga setiap kisah selalu berlanjut tanpa jeda
Bertransformasi menjadi getaran yang menghidupkan

Salah pengetikan tak lagi menjadi masalah
Makna sedalam samudra telah menyempurnakannya
Mungkin air mata ibu pernah mengalir pada suatu masa
Kala menjalankan lakon dalam kehidupannya di ladang Tuhan
Namun perjalanan telah terlewati dengan sempurna
Dan aroma wanginya telah menjelma menjadi kupu-kupu yang indah dalam kesahajaan
Menarikan aksara bermakna sepenuh jiwa
Melewati sawah, hutan, gunung dan juga samudra aksara

Selamat pagi, Ibu...
Lembut bibir menyapa bagai menyambut mentari yang baru bersinar
Jiwa ini pun turut merasakan kebebasan saat larut dalam aksara demi aksara ibu
Yang menginspirasi kepompong sebelum menjadi kupu-kupu dengan segala keindahannya
Menikmati setiap fase perubahan dengan penuh rasa syukur tak terkira
Dari debutan hingga menjadi senior yang merentangkan benang panjang sebuah proses
Dan menorehkan jejak bagaimana mengepakkan sayap dengan indah
Kemudian terbang bebas bagai kupu-kupu

Bandungan, 28 Oktober 2023

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline