Lihat ke Halaman Asli

Christina Budi Probowati

Seorang ibu rumah tangga yang memiliki hobi menulis di waktu senggang.

Eksistensi Kader PKK di Setiap Era

Diperbarui: 23 Oktober 2023   14:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi ibu PKK (Sumber: ANTARA FOTO/SISWOWIDODO) 

Setiap generasi memiliki eranya sendiri dan setiap era memiliki kelemahan, kekuatan, peluang serta tantangannya masing-masing. Tak perlu lagi mempertentangkan antara masa lampau dengan masa kini.

Lebih elok menggunakan waktu untuk belajar dari masing-masing generasi, memperbaiki kelemahan, mempertahankan kekuatan dan mencoba berusaha mengambil peluang/kesempatan yang ada. Karena kerja sama dan gotong royong dari lintas generasi merupakan kunci keberhasilan untuk mencapai cita-cita luhur bersama yakni masyarakat yang sejahtera secara menyeluruh.

Zaman memang akan terus berkembang seiring dengan kemajuan teknologi yang juga semakin pesat. Tatanan kehidupan, sistem nilai dan sistem pemerintahan pun juga akan turut berubah.

Maka, pola pikir yang adaptif dan sikap mental yang kuat sangat diperlukan untuk bekal setiap generasi agar dapat menyesuaikan diri dengan perubahan dan perkembangan zaman.

PKK yang hadir dari masa lampau tentu dapat menjadi salah satu alternatif menjadi sebuah wadah dari sekian banyak wadah yang ditawarkan zaman, bagi generasi masa kini untuk mengembangkan diri sekaligus dapat berperan aktif dalam kegiatan sosial masyarakat.

10 Program Pokok PKK menawarkan fondasi ideal untuk membangun keluarga sejahtera, menata rumah tangga dengan rapi dan indah serta mendidik putra-putri generasi bangsa agar memiliki kepribadian sesuai dengan bangsanya, bermental kuat, terampil dan juga sehat, menuju makmur pangan dan juga sandang dengan tetap bergotong royong menjaga lingkungan sekitarnya.

Apa Itu PKK? Ini Sejarah Singkatnya...

Menyimak dari laman Wikipedia, PKK (Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga) adalah gerakan pembangunan masyarakat yang bermula dari seminar Home Economic di Bogor pada tahun 1957.

Sebagai tindak lanjut dari seminar tersebut, pada tahun 1961 panitia penyusunan tata susunan pelajaran pada Pendidikan Kesejahteraan Keluarga (PKK), Kementerian Pendidikan dan kementerian-kementerian lainnya, menyusun 10 segi kehidupan keluarga.

Gerakan PKK dimasyarakatkan berawal dari kepedulian istri gubernur Jawa Tengah pada tahun 1967 (Ibu Isriati Moenadi) setelah melihat keadaan masyarakat yang menderita busung lapar, dengan mendirikan Tim Penggerak PKK di semua tingkatan untuk mengatasi persoalan tersebut, yang keanggotaan timnya terdiri dari relawan, tokoh masyarakat, para istri kepala dinas/jawatan dan istri kepala daerah sampai tingkat desa dan kelurahan yang kegiatannya didukung dengan APBD.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline