Siang itu menjadi kenangan indah bagi mata-mata yang menyaksikan sebuah persalinan. Seorang ayah, seorang ibu, dan juga tenaga medis yang membantunya. Langit pun turut bersorak menyambut kehadiran seorang bayi laki-laki mungil dalam pangkuan pertiwi.
Perlahan-lahan bayi mungil itu direbahkan dengan lembut di atas perut sang ibu sesaat setelah kelahirannya, dengan posisi tengkurap berselimut handuk lembut untuk menutupi punggungnya. Dan inilah yang dikenal dengan nama IMD atau Inisiasi Menyusu Dini.
Tepat saat kulit lembut sang bayi bersentuhan langsung dengan kulit sang ibunda tercinta, kehangatan pun menjalar dengan begitu sempurna, seirama dengan suara detak jantung ibu yang terdengar merdu.
Pada momen tersebut, sang ibu sebenarnya telah menjadi inkubator alami bagi buah hatinya, menghangatkan sang buah hati dari suhu ruangan yang dingin.
Kebahagiaan Ibu ketika Melakukan IMD (Inisiasi Menyusu Dini)
Wajah sumringah tampak kentara dari senyum sang ibu tatkala menyaksikan bayinya mulai merayap menuju puting susu ibu seraya mengucurkan air seninya, untuk kali pertama tepat di perut ibunya. Yang kelak, tentu akan menjadi bagian dari cerita hidupnya.
IMD (Inisiasi Menyusu Dini) merupakan tahap awal proses menyusui di mana sang buah hati mendapatkan hak preferensinya, yakni menerima asupan nutrisi langsung dari susu ibunya.
IMD merupakan permulaan menyusu dini yang dilakukan oleh usaha bayi sendiri segera setelah kelahirannya ketika berada di atas perut ibu, menuju puting ibu mengikuti insting alaminya.
Dan keberhasilan IMD tentu bukan semata-mata keberhasilan bayi mendapatkan puting susu ibunya, melainkan tahapan prosesnya yang memberikan banyak manfaat ketika berkesempatan melakukan IMD.
Pada awal menyusu ini bayi mendapatkan cairan kental kuning keemasan bernama kolostrum, yaitu cairan bioaktif yang berfungsi mendukung perkembangan organ dan menjaga daya tahan tubuh bayi. Sudah menjadi rahasia umum bahwa kolostrum memiliki kandungan gizi terbaik yang dapat membantu melindungi tubuh bayi dari berbagai penyakit.