Kudekap bayang-bayang rindu pada Theresia kekasih hatiku
Di tepi jalanan sunyi dengan bunga beraneka warna
Aku pun tersenyum begitu berada di dalam pelukannya
Dengan pikiran yang mengembara kemana-mana
Entah sampai berapa lama angin malam membawaku kepadanyaKudekap bayang-bayang rindu pada Theresia kekasih hatiku
Hingga napasku tersengal-sengal menahan geloranya
Tepat saat lonceng gereja tua memanggil nama baptisnya
Aku pun kemudian berdiri sedikit menjauh darinya
Memperhatikan setiap gerak-geriknya yang selalu memikat hatiku
Kudekap bayang-bayang rindu pada Theresia kekasih hatiku
Kurelakan ia berjalan dalam cahaya menuju kepadaNYA
Dan aku pun tersenyum melihatnya semakin menjauh dariku
Namun basah air mata bahagia telah membangunkanku
Menyadarkanku yang telah berada di luar ruang mimpi
Bandungan, 14 Agustus 2023
Hingga napasku tersengal-sengal menahan geloranya
Tepat saat lonceng gereja tua memanggil nama baptisnya
Aku pun kemudian berdiri sedikit menjauh darinya
Memperhatikan setiap gerak-geriknya yang selalu memikat hatiku
Kurelakan ia berjalan dalam cahaya menuju kepadaNYA
Dan aku pun tersenyum melihatnya semakin menjauh dariku
Namun basah air mata bahagia telah membangunkanku
Menyadarkanku yang telah berada di luar ruang mimpi