Lihat ke Halaman Asli

Christina Budi Probowati

Seorang ibu rumah tangga yang memiliki hobi menulis di waktu senggang.

Kau Bagaikan Kupu-kupu

Diperbarui: 20 Desember 2022   08:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Fotografer: Mo

Kau bagaikan kupu-kupu yang terbang mengikuti ke mana arah angin membawamu
Melayang lembut penuh dengan keyakinan di hatimu
Meskipun bagimu...
Itu bukan hal yang tepat untuk memulai sesuatu

Tatapan matamu pun bagai batu rubi yang semakin indah berkilau
Tatkala senyummu tak lagi bersembunyi di balik awan kelabu
Dan aku menjadi  memikirkan setiap hal kecil tentangmu
Juga membayangkan betapa murni perasaanmu

Saat ini kau harus mengakui perasaanmu
Karena esok kau tak harus mengatakan yang pernah kau rasakan padaku
Kau tak harus bersungguh-sungguh dengan apa yang kau katakan padaku
Tentang perasaanmu padaku yang tumbuh sejak di masa kanak-kanak itu

Kau memang bagaikan kupu-kupu yang terbang bebas ke langit biru
Menembus awan dan menyimpan banyak senyuman untukku
Berteriaklah kepadaku agar dapat kudengar suara di hatimu
Yang bergema dan menggetarkan hatiku

Selama ini kau adalah kepompong yang memiliki mimpi abadi
Dan ketika telah menjadi kupu-kupu sayap malaikat pun membawamu kepadaku
Kau tidak lagi perlu meyakinkanku bahwa bagimu itu adalah hal yang penting
Kau juga tidak perlu menyerahkan sesuatu untukku
Tetaplah seperti itu, karena perasaanmu telah kutangkap dan akan abadi penuh kemuliaan

Tiga puluh tujuh tahun kau meringkuk di dalam kepompongmu tanpa harapan pasti
Ketulusanmulah yang membawamu kepadaku
Kutangkap sempurna dengan tanpa pamrih
Kau tak perlu ragu akan akhir perjalanan perasaanmu
Tetaplah seperti itu, karena cinta sejati itu bertahta sempurna di dalam keabadian

20-12-2022 (07.47)




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline