Lihat ke Halaman Asli

Christina Budi Probowati

Seorang ibu rumah tangga yang memiliki hobi menulis di waktu senggang.

Sebelum Sempat Kutuliskan

Diperbarui: 15 Agustus 2022   09:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Oil on Canvas by Daioe

Kubiarkan angin menerpa kata-kata yang akan kutuliskan
Kubiarkan ia membuyarkan lamunan panjang
Kisah tentang sebuah perjalanan jiwa
Sosok sang pujangga dari lereng Kawi yang telah jiwanmukta
Berjalan di antara keheningan dan juga kesunyian
Di bawah langit biru dengan segumpal awan
Yang melekat padanya...

Kubiarkan angin menerpa kata-kata yang akan kutuliskan
Hingga satu per satu huruf yang kupungut di antara ilalang
Pergi begitu saja tanpa meninggalkan jejak kenangan
Pada selembar kertas putih kosong tanpa ada tanda-tanda kehidupan
Yang telah lama merajut asa dalam penantian panjang
Akan hadirnya sebuah kata-kata murni yang lahir dari keheningan dan juga kesunyian
Mengisahkan sang pujangga ketika melantunkan mantra dan mengucap Japa dalam posisi mudra...

Kubiarkan angin menerpa kata-kata yang akan kutuliskan
Hingga ia berhamburan di antara ilalang
Membawanya kembali kepada Sang Pencipta Kata
Tanpa sedikit pun menorehkan kisah perjalanan jiwa sang pujangga
Pada daun kering dan juga ilalang
Ia benar-benar lenyap tak berbekas bagai terisap lubang hitam
Sebelum sempat kutuliskan....

Di dalam keheningan dan kesunyian pada 15 Agustus 2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline