Lihat ke Halaman Asli

Relasi Negara dan Masyarakat dalam Era Globalisasi: Tantangan dan Kolaborasi

Diperbarui: 24 Desember 2024   15:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Hubungan antara negara dan masyarakat adalah salah satu fenomena unik yang terus menarik perhatian dalam studi hubungan internasional. Dengan semakin pesatnya arus globalisasi, dinamika ini menjadi semakin kompleks, melibatkan interaksi lintas batas yang intensif. Negara sebagai aktor utama dalam hubungan internasional sering kali berperan sebagai representasi kepentingan masyarakat. Namun, di sisi lain, terdapat ketegangan yang muncul antara kebijakan negara dan aspirasi masyarakat. Hal ini menciptakan tantangan besar: bagaimana negara dapat mengakomodasi aspirasi rakyat sekaligus mempertahankan kepentingan nasional di tengah tekanan global.

Di Indonesia, dinamika hubungan antara negara dan masyarakat terlihat jelas dalam kebijakan luar negeri, pengaruh globalisasi, dan peran masyarakat sipil. Kebijakan luar negeri Indonesia kerap dipengaruhi oleh elite politik dengan kepentingan tertentu yang bertujuan membangun citra negara di panggung internasional (Debora & Sulaiman, 2019). Sementara itu, arus globalisasi membawa dampak signifikan terhadap budaya lokal dan struktur sosial masyarakat. Tidak semua lapisan masyarakat memiliki akses yang sama terhadap peluang global, yang akhirnya menciptakan ketimpangan sosial.

Globalisasi juga memunculkan tantangan besar bagi keberlanjutan budaya lokal. Seperti dijelaskan oleh Jadidah et al. (2023), budaya lokal sering kali kalah bersaing dengan budaya global yang dianggap lebih modern. Upaya pelestarian budaya harus menjadi bagian penting dari kebijakan nasional dengan melibatkan partisipasi aktif masyarakat. Di sisi lain, masyarakat sipil memainkan peran signifikan dalam isu-isu global seperti lingkungan, hak asasi manusia, dan akuntabilitas birokrasi (Maritza & Taufiqurokhman, 2024). Selain itu, diaspora Indonesia berkontribusi dalam memperkenalkan budaya lokal, mendukung perekonomian, dan membangun jejaring internasional yang menguntungkan negara asal (Bainus & Rachman, 2022).

Dalam konteks ini, sinergi antara negara dan masyarakat menjadi kunci untuk menghadapi tantangan global yang terus berkembang. Studi tentang hubungan ini menjadi semakin relevan untuk mengeksplorasi bagaimana negara merespons perubahan global dan bagaimana masyarakat dapat berkontribusi dalam dinamika tersebut.

Untuk memahami hubungan kompleks antara negara dan masyarakat dalam studi hubungan internasional, sejumlah konsep utama perlu diperhatikan:

Negara dalam Hubungan Internasional

Negara adalah aktor utama dalam hubungan internasional yang memiliki kedaulatan penuh dan bertanggung jawab melindungi kepentingan nasional. Namun, pendekatan modern seperti konstruktivisme menekankan bahwa negara juga dipengaruhi oleh ide, identitas, dan interaksi dengan aktor lain (Setiyaningsih, 2021).

Masyarakat dalam Hubungan Internasional

Masyarakat tidak lagi menjadi aktor pasif. Globalisasi memberikan ruang bagi masyarakat sipil, organisasi non-pemerintah (NGO), dan diaspora untuk berpartisipasi dalam isu-isu global seperti hak asasi manusia dan lingkungan (Maritza & Taufiqurokhman, 2024).

Globalisasi dan Budaya Lokal

Globalisasi membawa dampak signifikan terhadap budaya lokal. Selain memberikan tantangan, globalisasi juga menciptakan peluang untuk mempertahankan identitas budaya melalui adaptasinya dan inovasi (Jadidah et al., 2023).

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline