Kenyang, Terang, Dagang, Rindang dan Riang, demikian lima program utama yang disampaikan Ir. Nyelong Inga Simon, Ketua Departemen Perempuan dan Anak MADN (Majelis Adat Dayak Nasional), saat bersilaturahmi dengan pejabat teras di Kementerian Lingungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) pada Senin 4/2, dan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Anak (KPPA) dan Kementerian Desa pada Kamis 9/2 kemarin.
Nyelong I Simon, perempuan Dayak asal Palangkaraya , Kalimantan Tengah, bersama tim intinya yaitu Maria Gorety Nereng (Sekretaris Umum), Nina Yuli dan Esther Mahar (keduanya Dewan Pakar) menyodorkan berbagai program kerja kepada tiga Kementerian terkait. Dengan brand Intan Borneo, ada 5 Pilar Perempuan Dayak yang diluncurkan untuk menyambut kehadiran Ibu Kota Negara Nusantara yaitu Kenyang, Terang, Dagang, Rindang dan Riang.
Konsep Kenyang
Kenyang bermakna bahwa orang Dayak, khususnya perempuan Dayak mengelola alam sekitarnya dengan kearifan lokal, seperti memanfaatkan tunas pohon Pisang, tunas Kecombrang, tunas Rebung, dan tunas atau umbut Rotan. Tunas ini tumbuh secara ilmiah, dan menjaga air. Dengan kenyang, perempuan Dayak mampu berpikir dan merawat anak-anaknya sehingga bisa mencegah stunting.
Konsep Terang & Dagang
Konsep Terang bermakna dengan proses sedikit suntikan teknologi tepat guna, air, atau limbah akan menghasilkan energi, yang kemudian muncul peluang usaha. Konsep Dagang bermakna orang Dayak tak hanya bisa buka usaha toko, tetapi juga bisa melakukan bisnis online, atau berbagai usaha dari mulut kemulut.
"Konsep dagang berbentuk UMKM ini bekerja sama dengan lembaga studi wanita dan Bappeda. Saat ini sudah banyak UMKM dengan berbagai produksi seperti pernak-pernik, anyaman, kuliner dan lainnya. Kita terus mendorong UMKM dan berbagai program lembaga ini sampai ke desa,"ujar Nyelong Simon.
Konsep Rindang dan Riang
Untuk konsep Rindang, Nyelong menegaskan bahwa orang Dayak, sangat menjaga alam sekitarya dengan arif, sekaligus memperkokoh pulau Borneo atau Kalimantan sebagai paru-paru dunia.