Lihat ke Halaman Asli

Christina Lomon Lyons

Dayakdreams.com, mahasiswi Magister Administrasi Bisnis URINDO

Terpaksa Pensiun di Jakarta Ujungnya Nikmat Juga

Diperbarui: 26 Juni 2022   00:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mick dan Christina saat di konsulat RI di Chicago  (Foto : dokpri)

Summer di Chicago, Indiana dan Michigan menghadirkan keindahan yang menakjubkan. Langit biru tanpa hiasan polusi sepanjang hari, sungguh berbeda dengan Jakarta. Bunga-bunga bermekaran di pekarangan, dan menghias bernas di tepi pedestrian jalan raya.

"Ini bunga cantik-cantik banget, asli apa plastik ya?" Christina sempat mengira beragam bunga itu hanya tanaman plastik seperti yang dipasang pemerintah daerah Ibukota Jakarta pada sebagian  tiang listrik.

Apalagi saat musim panas begini, matahari bersinar terang lebih lama di Amerika. Matahari mulai terbit di ufuk timur sejak sekitar jam 4.30 subuh, dan baru terbenam saat jam menunjukkan angka 21.30 atau 9.30 malam. Waktunya malam, tapi matahari masih bertengger di ufuk barat, seakan enggan rebah di haribaan.

"Kondisi hangat seperti ini bisa sampai bulan Oktober. November hingga Februari nanti  musim dingin. Dan ini akan  menjadi momen yang sangat menyiksa. Maka itu banyak pensiunan ingin menghabiskan sisa hidupnya di luar Amerika," ujar Michael yang kakek nenek buyutnya dulu mulai berimigrasi dari Eropa dan menetap di Chicago sejak abad ke 18.

Musim panas, jam 10 malam baru gelap di Michigan (Foto : CSL)

Berawal dari Visa yang Ditolak 

Para pensiunan dari Amerika Serikat banyak memilih negara-negara  di Amerika latin seperti Kostarika, Uruguay, Panama dan lainnya sebagai pelabuhan terakhir mereka menikmati masa tua. Negara di Asia juga menjadi favorit tempat tinggal para pensiunan, nomor satu mereka pilih Thailand, kemudian Malaysia dan pilihan berikutnya adalah Bali, Indonesia, baru Vietnam.

Nah, bagaimana ceritanya hingga Michael Lyons bisa terdampar menghabiskan masa pensiunnya di Jakarta?

"Bermula dari ditolaknya Visa Christina, istri saya saat niat ke Amerika tahun 2016. Akhirnya saya yang memilih datang ke Jakarta. Dan ternyata betah juga," ungkap Michael, pria kelahiran Michigan, 74 tahun lalu ini.

Beberapa hari tiba di Jakarta, Michael langsung opname di rumah sakit karena didera  demam berdarah sepulang dari wisata ziarah di  Lembah Karmel di Cipanas, Jawa Barat.

Hanya  berselang beberapa bulan kemudian ia masuk rumah sakit lagi karena terkena diare. Tampaknya karena setelah minum es campur di PGC (Pusat Grosir Cililitan), Jakarta Timur. Pasangan ini tinggal di kawasan Bambu Apus, Jakarta Timur. Jadi main-main ke mallnya, paling sekitar Tamini Square, Mall Cijantung atau PGC di perempatan Cililitan - Dewi Sartika. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline