Presiden AS Donald Trump pernah mengatakan, beberapa kota di Amerika Serikat, di antaranya Chicago, terkenal dengan tingkat kejahatan dan kekerasan yang tinggi. Bahkan ia menyebut tinggal di Chicago seperti di neraka.
"Kamu gak takut pergi ke Chicago," seorang wanita paruh baya bertanya pada Christina saat berkenalan di Haneda Airport, Tokyo, Japan, 7 Juni 2022.
"Kenapa mesti takut Bu," jawab Christina, walau ia bisa menebak jawabannya.
"Yah gitu deh, Chicago kan kesannya kota kriminal gitu,"ujar si Ibu.
Chris hanya tersenyum simpul. Ternyata tak hanya ia saja yang berpikir bahwa Chicago adalah kota kriminal yang identik dengan tokoh mafia Al Capone itu.
Kuatir Seperti di Netflix
Setelah melewati penerbangan yang teramat melelahkan selama 11 jam, akhirnya pesawat United Airline dari Haneda mendarat selamat di bandara Chicago O Hare. Terbayang akan melewati pemeriksaan yang ketat oleh petugas imigrasi, seperti yang terlihat di film-film dokumenter tentang pemeriksaan imigrasi di Amerika Serikat yang begitu ketat. Bahkan sering hingga harus membongkar koper bagasi, karena dicurigai membawa benda-benda terlarang, seperti narkoba dan hal-hal lain yang membahayakan negara.
Christina deg-degan bukan main, karena ia ada membawa beberapa bungkus "teh" dan potongan kayu Bajakah di dalam kopernya.
Michael Lyons sudah sejak awal membisikinya di dalam pesawat,"Tampaknya imigrasi akan menahan herbal mu dear". Mick, demikian pria kelahiran Michigan itu sedang mengisi lembar formulir yang diberikan pramugara United. Data yang harus diisi di antaranya, tidak membawa rokok dan tanaman herbal. Christina berserah saja, seraya sejenak berdoa agar segalanya berjalan lancar.
Chicago O Hare Airport, tak semegah bandara Soekarno Hatta. Bahkan dibanding bandara Supadio, Kalimantan Barat, asal Christina, masih jauh lebih mewah. Atap bangunan O Hare relatif rendah, padahal orang bule kan tinggi-tinggi.