Lihat ke Halaman Asli

Christina

Mahasiswa

[Puisi] Jejak-jejak Pikiran

Diperbarui: 27 September 2023   09:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Jejak-jejak pikiran terbentang luas,
Di alam batin, tanpa batas.
Mereka bergerak, tanpa henti,
Menyelinap dalam detik yang berlalu.

Kadang merayap seperti angin senja,
Melintasi hutan pikiran yang gersang,
Kadang gemuruh bagai ombak lautan,
Membawa haru, gelak tawa, dan tangisan.

Jejak-jejak pikiran, tak terlihat mata,
Namun, begitu kuat dalam dunia hati.
Mereka berkisah, bercerita dalam diam,
Mengungkap rahasia yang tak terjamah.

Ada yang menjadi pelipur lara,
Ada yang menjadi penerang jalan,
Jejak-jejak pikiran, oh, betapa indah,
Mengisahkan kehidupan dalam peluk pikiran.

Mereka menceritakan cerita kita,
Mengukir sejarah dalam ruang abstrak.
Jejak-jejak pikiran, tulus dan bebas,
Menjadi bagian tak terpisahkan dari kita.

Di dalam senyap, mereka berbicara,
Membawa kita ke dalam perjalanan dalam.
Jejak-jejak pikiran, helaian surat cinta,
Kita abadikan dalam bait-bait puisi yang indah.

Ketika malam merangkak menuju fajar,
Jejak-jejak pikiran kita tetap abadi.
Menggiring kita ke arah tak terduga,
Di dunia batin, di mana semua tercipta.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline