Lihat ke Halaman Asli

Christina

Mahasiswa

[Puisi] Jeritan Angin dalam Asap Kota

Diperbarui: 22 Agustus 2023   12:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di tengah gemuruh kota yang sibuk beraktivitas,
Tersembunyi sebuah cerita, sunyi tak terungkap,
Angin berbisik dalam desahan, getir dan pilu,
Jeritannya terbawa dalam asap yang melintas.

Langit biru yang dulu bersinar begitu jernih,
Kini terhalang oleh kabut tebal yang tak pernah pergi,
Bunga-bunga kota layu, terkulai lemah tanpa cahaya,
Akibat dari langkah manusia, terlupakan kewajayaannya.

Di sela-sela gedung tinggi menjulang tinggi,
Jeritan angin merintih, mencari udara yang bebas,
Pohon-pohon kota tak lagi bergoyang dalam harmoni,
Kini hanya deru mesin dan asap yang terbawa arus.

Begitu banyak cerita yang terhembus dalam angin,
Cerita tentang perubahan yang tak lagi terbendung,
Jeritan angin menjadi seruan bagi hati yang peka,
Untuk kembali merawat bumi, alam yang tulus dan suci.

Marilah, kita dengarkan jeritan angin dalam asap kota,
Sebagai panggilan tulus untuk peduli dan bertindak,
Kembalikan keindahan alam yang dulu pernah ada,
Sebelum semuanya terhanyut dalam polusi yang kian menggila.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline