Lihat ke Halaman Asli

Christina

Mahasiswa

[Puisi] Serenade Cahaya Malam

Diperbarui: 22 Agustus 2023   09:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di malam kelam, gemintang berseru,
Bulan menjelma, tiada terguris luka.
Cahaya gemilang, dalam peluk gelap,
Serenade cahaya malam, bulan yang abadi.

Di langit biru, dia tergantung rendah,
Seutas benang perak, mengikat bintang-bintang.
Seperti penari, ia berdendang perlahan,
Elegi bulan yang abadi, mempesona hati.

Sinar lembutnya merayap di pepohonan,
Seperti lukisan lembut di kanvas alam.
Rahasia malam terbuka dalam pelukannya,
Serenade cahaya malam, bulan yang abadi.

Tak pernah ia lelah, tak pernah ia pudar,
Seperti cinta sejati, tak kenal putus asa.
Mengawal mimpi-mimpi yang terlupakan,
Elegi bulan yang abadi, saksi bisu waktu.

Di samudra langit, ia mengambang tenang,
Menerangi malam dengan rahasia tak terucap.
Mengajak jiwa merenung, merayu imajinasi,
Serenade cahaya malam, bulan yang abadi.

Oh, bulan yang tiada lekang oleh waktu,
Dalam diammu, kita menemukan hikmah.
Kau tetap setia, meski gelap melilit,
Elegi bulan yang abadi, penuntun sejati.

Serenade cahaya malam, dalam senyap kita berdua,
Bulan yang abadi, pelita dalam malam gelap.
Kau mengajar kita tentang keindahan kesendirian,
Dan dalam puisi ini, kau tetap hidup selamanya.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline