Lihat ke Halaman Asli

Christina

Mahasiswa

[Puisi] Khianatnya Janji Tak Bertepi

Diperbarui: 31 Juli 2023   22:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di balik senyum manis yang disunggingkan,
Tersembunyi pengkhianatan yang terpejam.
Janji-janji indah, bagai gemerlap bintang,
Kini pudar, tenggelam dalam khianat tanpa tepi.

Pernah kau ucapkan, takkan pernah berpaling,
Seperti janji mutiara, abadi tak tersingkirkan.
Namun, dalam rahasia, kebohongan merajalela,
Janji-janji palsu, kini terhempas, tak bermaya.

Kesetiaan yang dulu bersinar penuh arti,
Kini pudar, layu seakan tak pernah bertemu.
Pengkhianatan mengukir luka di dalam dada,
Bagai angin berbisik, memudarkan sejuta rasa.

Buih-buih kenangan terombang-ambing waktu,
Rasa percaya tercabik, hati pun terluka.
Khianatnya janji, tlah merenggut kepercayaan,
Menyisakan rasa pilu, di setiap langkah tak berdaya.

Bertepi dan terperangkap, dalam jaring dusta,
Aku menangis di pelukan kesepian yang memilukan.
Pengkhianatan menari, menggoda di balik senyuman,
Tak ada lagi cinta, hanya tinggal rasa kecewa.

Namun kucoba hadapi, derita dan duka,
Dalam rintihan luka, terukir kuatnya semangat.
Khianatnya janji tak bertepi, mungkin mengoyak hati,
Namun harapan tetap ada, membara di dalam jiwa.

Meski khianat merajalela, aku akan bangkit,
Mencari cahaya baru, dalam kelam yang menghadang.
Khianatnya janji tak bertepi, mungkin kini terasa pilu,
Namun, aku takkan menyerah, tetap berdiri teguh.

Mengukir harapan, pada lembar-lembar waktu,
Mungkin suatu saat nanti, janji tak akan lagi berkhianat.
Hingga detik itu tiba, aku akan tetap berjuang,
Melawan bayang-bayang pengkhianatan, dalam jiwa yang menggebu.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline