Di tepian dunia yang terbatas,Terbentanglah pintu menuju keabadian.
Seperti goresan senja yang memudar,
Di sana tersembunyi rahasia kisah yang tiada tara.
Pintu yang tercipta dari keheningan,
Mengundang jiwa-jiwa dalam perenungan.
Bersimpuhlah di hadapannya dengan tulus,
Buka hatimu, hargai segala rahasia yang ia kusut.
Di balik pintu itu ada cahaya suci,
Menerangi kegelapan dan memimpin langkah jiwa yang terombang-ambing.
Kemurnian tak terbatas, memancar bak sinar fajar,
Melampaui waktu, melintasi ruang, melebihi batas-batas bumi yang tercinta.
Pintu ini tak terkunci oleh kunci dan gembok,
Namun oleh pengetahuan dan kesadaran yang mendalam.
Bukan materi yang menguasainya,
Melainkan pengetahuan yang menuntun menuju kebijaksanaan yang agung.
Jika hatimu terbuka lebar,
Dan jiwa merenung dengan penuh keikhlasan,
Maka pintu keabadian akan terbuka,
Dan engkau akan menyaksikan keindahan yang tiada tara.
Namun ingatlah, wahai manusia,
Pintu ini tak terlihat oleh mata sembarangan.
Hanya mereka yang mampu merasakan,
Hanya mereka yang sungguh mencari, yang mampu mengenalinya.
Jadi pergilah, jangan takut,
Jelajahi pintu keabadian dengan ketenangan dan keberanian.
Dalam perjalananmu itu, temukanlah dirimu yang sejati,
Dalam kesunyian yang hening, hadapilah takdir yang tak terhingga.
Pintu keabadian mengundangmu,
Untuk memahami makna hidup yang sejati.
Takdirmu akan terungkap di hadapannya,
Jika engkau bersedia menembus keabadian itu.
Berkatilah mereka yang menemukan pintu itu,
Dan jadilah pelita bagi mereka yang tersesat.
Karena dalam perenungan dan pengetahuan,
Terletak kebijaksanaan yang abadi, untuk seluruh umat.