Lihat ke Halaman Asli

Christie Damayanti

TERVERIFIKASI

Just a survivor

Paris? Romantis? Ah …..

Diperbarui: 11 Agustus 2015   23:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

By Christie Damayanti

 

 www.bioshock.wikia.com

 

Siapa yang tidak tahu kota Paris? Walau belum pernah kesana, aku yakin sekali semua orang tahu nama kota Paris, kota impian dunia dan salah satu kota ter-romantis di dunia.

Ini adalah kali ke-4 aku ke Paris. Pertama kali tahun 1991, berwisata dengan orang tua dan adik2ku, sewaktu aku masih kuliah. Kedua dan ketiga, tahun 2000 dan 2006, untuk tugas pekerjaan cukup lama aku tinggal di Paris. Dan terakhir tahun 2014, berwisata dengan 2 anakku.

Pagi itu, kami sudah berada di Paris, menumpang pesawat dari Zurich. Dan kami di antar oleh seorang tukang taxi berkebangsaan Morocco, yang sudah tinggal di Paris belasan tahun. Seorang anak muda yang mengembara dari satu negara ke negara lain demi melanjutkan hidup, yang kayanya keluarganya hidup miskin di Morocco.

Ternyata hotel kami di Paris sangat tidak sesuai dengan yang kami bayangkan. Sekitar 45 menit dari kota Paris, sebuah hotel transit, karena di Paris sangat penuh dengan wisatawan (peak season). Dengan harga yang aku minta, tidak ada 1 hotel pun di Paris yang punya kamar kosong, bahkan hotel2 sejelas bintang 5 pun semua penuh. 

Aku memang sudah merencanakan semuanya sejak aku menabung dari 4 tahun lalu, untuk berwisata keliling Eropa Barat dalam 7 negara. Perhitunganku mulai dari tiket pesawat, taxi atau transportasi lainnya, akomodasi dan makan untuk kebutuhan primer. Yang kedua adalah untuk kebutuhan secondary, adalah untuk tour kemanapun, karena menang aku tidak mau ikut tour dari Indonesia, karena aku tidak mampu dalam keterbatasanku. Juga memang aku ingin berjalan2 sendiri tanpa ikatan waktu. Dan sisanya untuk bersenang2 serta berbelanja terbatas, termasuk membeli oleh2. 

Untuk akomodasi, aku minta di booking kan di hotel2 maksimal bintang 3, dengan alasan toh hotel hanya untuk tidur saja. Pagi sampai malam pasti berjalan2. Lebih bagus kalau hotel melati, tetapi bukan hotel untuk back-packer. Hotel back-packer, adalah bukan hotel, tetapi hostel, dalam 1 ruangan untuk 10 atau 20 orang ( lain ) dan toilet nya berada di luar ruangan. Memang cocok untuk orang2 ‘avonturir’, bukan untuk kami ….

Karena setelah aku sering berwisata ke luar negeri sejak kecil, hotel melati pun disana sudah cukup bagus, dan justru 'tersembunyi' di deretan toko, yang membuat kami bisa gampang untuk mengakses apapun di kota. Dan untuk hotel maksimal bintang 3 yang aku inginkan, range harganya antara 100 - 200 Euro / malam. Yang artinya lagi, aku harus mengeluarkan sekitar 1.500.000 - 3.000.000 Rupiah / malam untuk wisata kali ini.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline