By Christie Damayanti
Ketika undak2 dibutuhkan, tetapi mereka juga harus menyertakan ramp, bagaimana dengan keterjalan ramp bagi mereka? Ramp tidak bisa dibangun hanya sepanjang tinggi undak2an nya, ramp harus mempunyai derajat kemiringan tidak lebih dari 5 derajat, menurut peraturan Uzbekistan .....
Ketika Uzbekistan baru saja merayakan kemerdekaan meeka sekitar separuh umur kemerdekaan Indonesia, negeri cantik ini selama 5 tahun terakhir melakukan berbagai pekerjaan kreatif salah satunya membangun Tashkent sebagai ibukota negara, untuk ramah kepada semua warga negarnya, termasuk ramah kepada disabilitas dan lansia.
Mereka berusaha memperkuat penghormatan terhadap hak asasi manusia Yang dipromosikannya ke seluruh negeri. Dan, memang benar bahwa mereka berhasil menumbuhkan sikap2 KEPEDULIAN besar terhadap sesame manusia, tanpa memandang bulu.
Konsep prinsip2 KEPEDULIAN ini sudah aku buktikan selama 2x aku bertandang ke Uzbekistan dengan berbagai masalaj2ku sebagai penyandang disabilitas diatas kursi roda. Mereka berusaha untuk tetap menghormasti prinsup2 aturan hukum dan hak asasi manusia.
Pada pemerintahan Presiden ke2 ini, "Uzbekistan Baru" adalah negara yang berkembang dengan mematuhi norma2 yang diakui secara universal di bidang demokrasi, hak asasi manusia, dan kebebasan, berdasarkan prinsip2 persahabatan dan kerja sama dengan masyarakat internasional, yang tujuan akhirnya adalah menciptakan kehidupan yang bebas, nyaman, dan sejahtera bagi warga negara.
Memang belum sempurna, karena memang baru 5 tahun belakangan ini. Tetapi, niat untuk terus membangun aku pun sangat merasakannya, walau hanya sebagai turis biasa. Researchku benar2 membuktikan dengan pertayaan2 ku kepada Zoyir, petugas2 hotel yang bisa berbahara Inggris atau kepada semua orang yang aku datangi secara random.
Terutama yang aku rasakan tentang konsep ibukota Tashkent sebagai "kota untuk pejalan kaki" sangat aku rasakan menfaatnya, seperti yang aku beruntun menuliskannya di beberapa artikel2ku sebelumnya.
Konsep "disabilitas" bagi mereka adalah "bukan karena bentuk tubuh atau penampilan mereka, tetapi karena cara masyarakat memperlakukan mereka.".
Untuk konsep perencanaan kota di Uzbekistan terutama adalah di ibukota Tashkent adalah,
Perencanaan dan pembangunan kota, kawasan permukiman, dan transportasi umum harus mengakomodasi kebutuhan penyandang disabilitas. Ini termasuk memastikan bahwa konstruksi baru dan renovasi dapat diakses.