Lihat ke Halaman Asli

Christie Damayanti

TERVERIFIKASI

Just a survivor

Kualitas Udara, "Sabuk Hijau" dalam Konsep Kehidupan Kota Pejalan Kaki di Uzbekistan

Diperbarui: 15 Oktober 2024   22:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(Dokumentasi pribadi)

By Christie Damayanti

Pencanangan "kota pejalan kaki", harus dibarengi oleh fasilitas yang nyaman dan aman, salah satunya dengan perbaikan kualitas udara serta kerimbunan pepohonan pada pedestrian di perkotaan, seperti di Tashkent ini.

Mempelajari sesuatu yang kita cintai memang tidak aka nada habisnya, seperti aku mulai mencintai sebuah negeri cantik Uzbekistan dengan segala keindahannya sebagai salah satu pecahan Uni Soviet dengan peninggalan-peninggalannya.

Dua kali aku ke sana dan dua kali juga aku menjadi lebih ingin mengeksplorasi lebih jauh lagi, terutama yang berhubungan dengan bidangku adalah arsitektur, perkotaan, urban, dan disabilitas serta kehidupan sosial warga kota.

Negeri cantik Uzbekistan sendiri, dengan semua kota-kotanya terutama Tahskent sebagai ibu kota negara dicanangkan sebagai "kota pejalan kaki" oleh presiden mereka, itu berarti kota-kota di sana menjadi penuh KEPEDULIAN sebagai kota pejalan kaki. Di mana pejalan kaki itu pastinya termasuk warga Istimewa seperti lansia (prioritas) dan disabilitas.

Selain tentang rencana sebagai "kota pejalan kaki", tentu saja pemerintah Uzbekistan menjadi lebih concern dengan kualitas udara mereka. Karena, bagaimana pejalan kaki bisa nyaman merasakan berjalan kaki keliling kota, sementara kualitas udaranya jelek?

Mereka akan nyaman jika kualitas udaranya bagus, sehingga semakin nyaman untuk berjalan kaki. Mereka akan semangat justru dengan berjalan kaki karena kesehatan mereka justru menjadi lebih baik dengan usara berkualitas baik.

Pemerintah Uzbekistan, juga berusaha menjaga kualitas udara mereka dengan salah satunya membangun jalur-jalur hijau serta taman-taman kota semakin bertumbuh. Dimana kita semua tahu bahwa pepohonan hijau akan mengeluarkan oksigen untuk menyejukan udara di sekitarnya.

Jalur hijau atau mereka menyebutnya "sabuk hijau kota" akan terus dibangun dengan penanaman masing-masing sabuk hijau kota dengan 1,3 juta dan 300 ribu bibit pohon.

(Dokumentasi pribadi)

Salah satu "sabuk hijau kota" di Tashkent yang sudah terwujud. Jalur hijau kota yang baru dengan pepohonan rindang aka nada di semua kota-kota di Uzbekistan untuk meningkatkan kualitas udara perkotaan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline