Lihat ke Halaman Asli

Christie Damayanti

TERVERIFIKASI

Just a survivor

Tashkent Modern "Baru" Merupakan Kota Impian Dunia Pasca Era Soviet, Benarkah?

Diperbarui: 9 Oktober 2024   14:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumentasi pribadi

By Christie Damayanti

 Sebuah bangunan segitiga dengan aritektur Eropa (campuran Barat dan Timur), mengingatkan pada kota2 Eropa dengan effisiensi lahan mereka yang mungil, sehingga lahan "{pulau" pun dibanun bangunan bertingkat banyak, seperti di Tashkent ini.....

 

Ibukota "Tashkent Baru" adalah untuk menunjukkan kepada penduduk dan seluruh dunia kekuatan pemerintahan baru, yang berupaya untuk menjadi "modern". Pemerintah memahami "modernitas" sebagai cara berjuang melawan sejarah, dan diskontinuitas dengan tradisi.

Penduduk dipaksa oleh cara berpikir baru, yang sangat di dasarkan pada pujian terhadap sistem yang ada, sebagai sebuah negara pecahan Uni Soviet yang sejak awal merupakan sebuah negara raksasa berfaham sosialis komunis. Dan, Uzbekistan dengan ibukotaa Tashkent lah yang "dipaksa" mengubah berbgai pandangan tentang kehidupan perkotaan yang menjadi lebih modern.

Dokumentasi pribadi

Dokumetasi pribadi

Contoh 2 bangunan baru tetapi di desain seperti bangunan lama ala Eropa. Walaupun konsep bangunan batu ala bangunan lama ini seperti "mengikat" dengan bangunan2 lamanya, tetapi hal ini menurutku bukan konsep yang bagus .....

 

Selama 150 tahun terakhir, ibukota Tashkent telah menjadi objek "kekaisaran" dari "modernisasi", yang kehilangan historisitasnya, dan berubah menjadi kota "modernisasi/Eropaisasi akhir".

Bagi wisatawan yang baru mengenal Tashkent seperti aku ini, ketika pertamakali kesana, akhir Feruari sampai awal Mareat 2024 lalu, aku memang merasakan sebuah kota seakan beradaq di Eropa Timur, peninggalajn arsitektur2 Soviet. Dengan desain bangunan2 khas Soviet, aku menjadi terkagum2 ketika memasuki area Samarkand apalagi Bukhara .....

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline