Lihat ke Halaman Asli

Christie Damayanti

TERVERIFIKASI

Just a survivor

Konsep Pertambahan Pedestrian Kota Tashkent, Tentu Saja Sejajar dengan Pertambahan Jalur Mobil

Diperbarui: 9 Oktober 2024   10:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumentasi pribadi

By Christie Damayanti

                                              Jalan kendaraan baru di ibukota Tashkent dengan pedestriannya yang sesuai dan nyaman

 

Sebuah pedestrian, atau di Indonesia sering disebut trotoar .....

Tidak banyak yang bisa mengerti bahwa sebuah pedestrian sangat penting bagi pejalan kaki, terutama bagi pejalan kaki yang berkebutuhan khusus, dengan fasilitas2 khusus. Bagi disabilitas netra, harus ada pemandu khusus untuk tuna netra bisa berjalan mandiri dengan keramik2 "guiding block" seuai dengan kaidah mereka.

Untuk kursi roda, bahwa permukaan pedestrian sebaiknya rata walau tidak mungkin seluruhnya rata atau tidak bergelombang, karena bisa membahayakan pengguna kursi roda.

Di Tashkent, memang sebuah ibukota yang memang belum lama berdiri, walau kota Tashkent sudah ada sejak sekitar 2000 tahun lalu semenjak Jalur Sutra untuk membawa rempah2 dari Eropa, Mongolia, China sampai ke Asia.

Setelah Uzbekistan diperintah oloeh presiden kedua yang sungguh terbuka, ibukota Tashkant memang baru berkembang, termasuk kebutuhan dan fasilitas2 yang mumpuni agi kehidupan warga kota, termasuk pedestrian untuk prioritas dan disabilitas.

 

Menyusuri jalan hidupku,

Melewati panjang pedestrian Taswhkent,

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline