Lihat ke Halaman Asli

Christie Damayanti

TERVERIFIKASI

Just a survivor

Kebutuhan Pipa Air Panas dan Gas Permukiman di Tashkent yang Berseliweran dan Merusak Pemandangan

Diperbarui: 29 Juli 2024   11:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumentasi pribadi

By Christie Damayanti

Pipa2 gas yang membentuk gerbang dalam sebuah Lokasi permukiman. Padahal, sepertinya ara ini lebih untuk penduduk ekonomi menengah (apartemen baru dan modern), tetapi ada pipa gas yang melintang seperti ini. 

Entah, apakah pipa gas ini juga untuk supply apartemen modern ini, atau untuk aparetemn2 era Soviet di lingkungannya, tetapi sangat mengganggu pemdangan .....

***

Kebutuhan air di semua negeri merupakan kebutuhan dasar untuk hidup, termasuk di permukiman2 di Tashkent. Intinya adalah untuk membangun system kebutuhan air di sana, termasuk kebutuhan air panas atau pemanasan serta kebutuhan gas untuk kehidupan mereka. Sekaligus mengurangi pelepasan sejumlah gas rumah kaca ke atmosfir dan menghemat banyak energi bagi negara.

Khusus untuk air, kebutuhan itu sudah dikerjakan jauh2 hari, tetapi khusus untuk pemanas atau air panas lah yang mereka butuhkan untuk menangkal dingin di musim salju.

Sebagian besar gedung apartemen di Tashkent masih memiliki sistem pemanas yang dibangun di atas pipa besi. Pipa2 tersebut berkarat dan tersumbat dengan sangat cepat. Setiap 5 tahun pipa baru harus dibeli dan orang2 harus mengeluarkan uang untuk membongkar pipa lama dan memasang pipa baru. Tentu saja, tidak ada yang ingin melakukannya terlalu sering.

Lalu apa yang terjadi?

Pipa2 itu tetap ada, tetapi karena penampangnya sudah cukup kecil (tersumbat kapur) untuk mempertahankan jumlah dan tekanan air panas yang dibutuhkan dalam sistem, sesuatu harus dilakukan untuk membuat air bersirkulasi dalam sistem pemanas.

Solusinya sederhana yaitu cukup atur "pengurasan" sistem pemanas. Air panas dalam sistem pemanas yang seharusnya bersirkulasi dalam lingkaran tertutup sekarang dialirkan ke sistem pembuangan air limbah. Jadi, sekarang kita terus-menerus membutuhkan banyak air panas dan untuk memanaskannya kita harus membakar gas alam atau batu bara di ruang ketel kita, sehingga menghabiskan banyak air, sumber daya alam, dan uang.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline