Lihat ke Halaman Asli

Christie Damayanti

TERVERIFIKASI

Just a survivor

Keberadaan Apartemen "Khrushchevka" antara Pro dan Kontra di Tashken

Diperbarui: 24 Juli 2024   10:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumentasi pribadi

By Christie Damayanti

Apartemen berlantai 3, dengan keadaan yang memprihatinkan, bahkan teras balkon sama sekali tidak bisa dipakai karena akan ambruk, mereka masih bnayk yang tinggal disini .....

 

Konsep "Khrushchevka" (lihat tulisanku "Khrushchevka", Konsep Warisan Pragmatisme, Ideologi dan Kompromi Arsitektur untuk Hunian Era Soviet), untukku cukup kontroversial ketika pemerintah Uni Soviet membangun hunian bertingkat atau apartmen dengan dana semurah mungkin dan waktu secepat mungkin, setelah perang dunia.

Tentu saja, itu sangat baik bagi warga marena mereka tidak mempunyai tempat tinggal. Dengan membangun konsep ini, tentu saja mereka cepat mempunyai rumah sebagai ganti rumah2 mereka yang hancur.

Ketika mereka mencoba membuktikan kepositifan kegiatan Khrushchevka, mereka mengingat relokasi massa pekerja yang kehilangan haknya dari tempat tinggal mereka. Mereka juga menambahkan reformasi banyak hal untuk  masalah2 politik mereka yang bisa menghancurkan Uni Soviet saat itu.

Jaman itu, Uni Soviet dipimpin olej Stalin, sebagian besar rumah2 dibangun sesuai dengan proyek individu dan dengan apartemen luas yang nyaman. Namun karena kerumitan dan biayanya yang tinggi, jumlahnya sedikit.

Seperti di seluruh dunia, warga yang berkecukupan tentu saja sedikit dibanding dengan warga dari kalangan biasa dan kalangan bawah. Sehingga bagi kalangan biasa dan kalangan bawah, mereka hidup di barak2 dan apartemen2 komunal.

Konsep Khrushchevka, mengusulkan untuk mengurangi biaya, yaitu menyederhanakan pembangunan perumahan, beralih ke proyek bangunan 5 lantai standar dengan apartemen kecil tanpa kenyamanan.

Mengapa 5 lantai?

Secara arsitektural, kekuatan manusia untuk mencapai bangunan dan cukup baik adalah dibawah 5 lantai. Setelah itu, menerka harus menyediakan lift. Seiring denagn waqktu, ketinggian lantai untuk bisa warga naik tangga, dikurangi menjadi 4 lantai, setelah 4 lantai harus memakai lift.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline