By Christie Damayanti
Aku masuk ke lobby sebuah apartemen peninggalan Uni Soviet yang tadinya Zoyir kesana dan meminta ijin untuk aku ikut masuk kesana juga, untuk merekam dengan foto dan video.
Perlahan aku menuju ke pintu utama lobby itu. Sebuah Gedung apartemen dengan desain mungkin tahun 1920-an atau lebih tua lagi, yang terlihat belum pernah di renovasi.
Pintunya dari besi dan kekar, dan kusennya dari ksyu kuat, tidak tahu dari pohon apa, yang jelas pintu itu tetap terlihat kekar dan kokoh. Pintu itu pintu swing biasa, dengan 1 daun pintu tetapi cukup lebar sekitar 80 cm sehingga kursi rodaku bisa masuk.
Zoyir mengikuti ku dibelakang dan dialah yang merekamku, tentang apa yang aku kerjakan. Yang eslas aku benar2 mengamati keadaan di drpanku dengan rasa yang tidak karuan. Mengapa?
Karena, seperti yang aku tuliskan di artikelku sebelumnya, aku merasa dj vu dengan film2 tua tenatng kehidupan Russia jaman lama, yang aku sering tonron jika aku traveling ke luar negeri di pesawat.
Aku bukanlah pecinta film, tetapi jika aku traveling ke luar negeri, aku tidak pernah tidak memanfaatkan film2 yang ada di drpanku. Karena, film2 di pesawat sebagian memang film2 box office, sebagian lagi film2 tua, sebagian lagi film2 bertemakan kehidupan per-negara dengan keadaan yang kompleks untuk kunikmati. Dan, film2 Russia salah satunya.
Catatan :