By Christie Damayanti
Rumah2 tua yang belum/tidak di renovasi, peninggalan Uni Soviet di Tashkent
Aku melaju menuju sekelompok rumah2 tua peninggalan Soviet, ketika negeri cantik Uzbekistan masih berada dalam kekuasaan Uni Soviet. Di sebuah gang kecil di ibukota Tashkent, aku memang ingin sekali blusukan ke permukiman2 rumah2 tua, peninggalan Soviet, karena aka nada hal2 yang menarik, yang akan aku temukan, selain aku survey di permukiman2 baru dan moden, untuk mencari konsep2 baru yang mungkin bisa aku terapkan di Jakarta.
Suasana komplek permukiman tua itu, seperti yang pernah aku lihat di film2 tua Russia, dengan warga2 yang sedemikian yang benar2 membuat aku merasa "dj vu" dalam film2 itu.
Ibu2 nya yang agak gemuk dengan pasmina, bapak2 nya dengan kaos dan celana sibuk bekerja di sekitarnya (saat ini sedang musim panas, Juni 2024 lalu), dan anak2nya berlari2 bermain denagn tetangga atau saudara2nya. Dengan ayunan yang dibuat sendiri dan ban mobil bekas untuk mereka bermain.....
Suasanya sungguh dj vu, dan aku kian tertarik untuk terus menelusuri apa yang ingin aku lihat dan termukan, yang pastinya akan sangat menarik!
Kursi rodaku terus kupacu menuju sebuah rumah tua, berbentuk apartemen 2 dan 4 lantai. Zoyir yang memanduku, sudah dahulu berjalan di deepanku untuk "membuka" jalanku. Maksudku, dia memang berniat sekali membantuku untuk mendapatkan sesuatu yang aku ingin tahu. Dia berjalan duluan memasuki rumah tua yang aku ikuti mau kesana.
Zoyir masuk ke sebuah rumah tua berlantai 2, untuk melihat apakah aku bisa masuk dengan kursi roda atau harus berjalan saja, dan untuk melobi salah satu penghuni disana, untuk mendapatkan ijin masuk .....
Zoyir memang tidak mengenal warga yang tinggal disana, tetap9i setidaknya dia bisa berbahasa Uzbek, karena dia memang seorang Uzbek. Sehingga, ketika Zpyir minta ijin untuk kami masuk kesana, mereka sepertinya dengan senang hari untuk memperbolehkan kami masuk dan merekam semuanya, asal kami toda mengganggu mereka .....