Lihat ke Halaman Asli

Christie Damayanti

TERVERIFIKASI

Just a survivor

"Seni" Menciptakan Peradaban, Berpadu dengan Cinta Semua Pas Walau Kontras

Diperbarui: 2 Juli 2024   11:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dok. pri/

By Christie Damayanti

Aku dengan latar belakang Masjid Poi Kalon di Bukhara, dengan warna warni bajuku menciptakan sebuahsusana yang sangat berbeda, antaralatar depan dan latar belakang. Masjid Poi Kalon dengan warna2 khas Uzbekistan yang kuno dan klasik,sedangakan aku dengan warna warni bajuku menciptakan kemodernan.

Perpaduan dalam perbedaan "seni" ini,bukan untuk dipermasalahkan,tetapi bagaimana perbedaan tersebut menjadi garis merah untuk sebuah hubungan baik antara kuno/klasik dan modern, apapun itu .....

***

Sekali lagi, tidak pernah aku berpikir akan menginjakkan kakiku di Uzbekistan, apalagi di Bukhara, sebuah kota tua yang terlihat seperti "negeri 1001 malam". Sebuah negara dan kota tua yang belum pernah tahu tentang kemanan dan kenyamannya, apalgi untukku sebagai disabilitas pengguna kursi roda.

Tetapi, berkat rencana Tuhan aku berhasil kesana bahkan yang keduakalinya untuk survey dan research .....

***

Bukhara, sebuah kota tua berabad lalu, sebuah dunia "negeri 1001 malam", seakan aku berada di dunia Aladin dengan bangunan2 tuanya sesuai denga napa yang aku tonton di film2 tentang ini. Sangat berbeda dengan negara2 lainnya yang sudah aku kunjungin selama hidupku .....

Contoh ya seperti latar belakang fotoku, sebuah Masjid Poi Kalon.

Sebuah bangunan kuno dengan arsitektur Islamic dan berkubah berwarna biru yang memang khas Uzbekistan.. Sebuah bangunan batu yang tertutup dan jarang jendela, untuk menahan sinar matahari Terik di musim panas dan menahan suhu udara minus di musim dingin.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline