By Christie Damayanti
Kota besar pertama yang kami singgahi adalah Samarkand, sebuah kota tua yang cantik dengan berbagai tujuan wisata Islamik yang kental. Walau negeri Uzbekistan ini merupakan pecahan Uni Soviet yang dahulu mempunyai warga negara mayoritas beragama Katolik, berbeda dengan beberapa negara2 pecahan Uni Soviet yang dekat dengan area Timur Tengah , sebelah selatannya.
Kazakhtan, Uzbekistan serta beberapa negara pecahan yang berakhiran "Tan", merupakan negara2 yang lebih menmyerupai negara2 Timur Tengah, dengan kolaborasi dengan Russia di Asia Tengah .....
Aku belum berpikir jauh tentang sebuah kota yang akan kami explore ini, mengerti tentang Uzbekistan sendiri saja, masih susah. Karena benar2 tidak menyangkan aku bisa ke negeri anti-mainstream, di sebuah negara bekas sosialis komunis dan menjadi salah satu negara Islam. Sehingga, nama Samarkand masih jauh dari pemikiranku saat itu.
Tetapi di hari pertama kami menuju Samarkand dari Taskend dan melihat pegunungan Jizzakh berselimut salju tebal itu, hatiku justru semakin mencair dan perlahan aku mengagumi sebelum aku jauh cinta full untuk negeri cantik Uzbekistan ini.
Samakin kami memasuki kota Samarkand, semakin terlihat beta[a indahnya kota ini berselimut salju di awal musim semi Uzbekistan ......
Samarkand adalah sebuah kota di tenggara Uzbekistan dan merupakan salah satu kota tertua yang terus dihuni di Asia Tengah. Samarkand adalah ibu kota Wilayah Samarqand adalah kota terbesar ketiga di Uzbekistan.
Terdapat bukti aktivitas manusia di kawasan kota yang berasal dari akhir Era Paleolitikum. Meskipun tidak ada bukti langsung kapan Samarkand di dirikan. Dan, beberapa teori menyatakan bahwa Samarkand di dirikan antara abad ke-8 dan ke-7 Sebelum Masehi.
Dan, koya ini makmur karena lokasinya di Jalur Sutra antara Tiongkok, Persia, dan Eropa, Samarkand dulunya adalah salah satu kota terbesar di Asia Tengah, dan merupakan kota penting kekaisaran Iran, saat itu.
Aku meilhatnya memang belum sebagai sebuah kota yang cantik secara arsitektural, karena memang semuanya tertutup dengan salju. Ada beberapa bagian kota, bangunan2nyq memang hanya sekedar ditutupi salju, dan aku baru melihat betapa bangunan2 tersebut secara arsitektural merupakan bangunan2 Eropabercampur Asia Tengah serta Islamik.