By Christie Damayanti
Dokumentasi pribadi
Grup tour Wesgo.Travel di Samarkand, Uzbekistan
Seperti yang aku katakana pada beberapa artikelku tentang Uzbekistan sebelumnya, bahwa memang bumi kita sudah "rusak".
Di akhir Februari dan bahkan masuk awal Maret 2024 lalu aku disana, Dimana searusnyaq musim semi yang agak hangat denagn suhu diatas 10 derajat Celcius, saat itu cuma dibawah 5 derajat bahkan sampai 8 derajat Celcius serta masih turun hujan salju .....
Jadi, awalnya ketika kami diberitahu tentang suhu disana, aku siap dengan baju2 menjelang musim panas, sweater tipis, jaket tipis dan syal. Serta kaos tangan panjang.
Tetapi, beberapa hari sebelum keberangkatan, ada kabar bahwa di Uzbekistan masih turun salju dan suhu disana masih dibawah 5 derajat Celcius. Karuan saja, aku bongkar lagi kopor ku dan mengubahnya dengan baju2 winter! Dan, benar saja ......
Turun dari pesawan Uzbekistan Airways, udara dan angin dingin menyambut kami. Di Tashkent International Airport, belum ada garbarata, sehingga kami turun denagn tangga dan angin dingin membuat kami harus terus meeapatkan coat dan syal yang kami pakai.
Di Tashkent, memang tidak turun salju, tetapi suhu nya sama denganm suhu jika turun salju. Tetapi, ketika kami beranjak dari Tashkent ke Samarkand, selama perjalanan kami dihujani salju dari hanya rintik2 saja sampai agak berat, serta pemandangan kanan kiri kami adalah padang salju serta salju2 menutupi pepohonan yang meranggas .....
Sampai Samarkand, setelah kami check in hotel kami, Hotel Maxwell, mulailah kami mengeksplore Samarkand dari perkotaan sampai jantung Samarkand, Registan Square, yang semuanya tertutup salju, yang memang cantik .....