By Christie Damayanti
Seperti yang aku tuliskan di artikel sebelumnya tentang plaza Paya Lebar, aku sebagai disabilitas sangat menghargai pemerintah Singapore selalu memberikan ruang public yang nyaman bahkan bukan hanya di downtown Singapore di area wisata saja, bahkan di area2 "jauh" dan permukiman disana justru lebih nyaman karena mereka sadar bahwa warga justru membutuhkan di lingkungan permukiman2 mereka.
Singapore tidak hanya untuk warga yang sehat dan kuatr saja, tetapi juga untuk warga negara semuanya, termasuk disabilitas dan prioritas/lansia. Mereka tidak untuk mencitrakan dirnya saja bahwa Singapore dikenal "ramah disabilitas" di lingkungan protocol dan area wisata saja, tetapi Singapore sadar sekali tentng kebutuhan semua warga negara serta untuk siapun yang dating ke Singapore, tanpa kecuali .....
Sebagai arsitek,
Jelaslah bahwa ruang public dengan plaza yang luas, akan menymbang public space perkotaan untuk warganya. Tentu, dengan peraturan2 yang ketat tetapi tidsk harus dijaga satpam dan tidak harus dipagari.
Area public yang luas, bisa menjadi ares sosialisasi secara umum bagi wagra local atau siapapun yang datang kesana. Bisa berkeliling dengan sepeda atau anak2 bermain dengan otopetnya. Dan yang jelas, semua ini jauh dari ketidak-amanan dan ketidak-nyamanan .....
Sebagai disabilitas,
Permukaan lantai plaxa public space di sebuah Kawasan, selalu rata walau kadang material memakai batu tetapi tetap rata sehingga nyaman bagi pengguna kursi roda seperti aku. Kawasannya luas seduai (minimal) 1.20 meter sampai sebesar apapun untuk kursi roda dan minimalis tanpa harus ada banyak streetscape yang kadang menyusahkan bagi disabilitas.
Dan, ramp dengan derajat yang kurang dari 4 derajat, dimanapun jika membutuhkan ramp, dengan diikuti oleh railing sesuai aturan Singapore.
Lalu juga, banyak bench atau pot2 tanaman setinggi bench supaya bisa untuk beristirahat bagi orang tua atau lansia, serta petugas2 area tersebut yang siap membantu dan ramah.