Lihat ke Halaman Asli

Christie Damayanti

TERVERIFIKASI

Just a survivor

"Scooter" Bersubsidi untuk Warga Negara Singapore yang Membutuhkan Mobilitas Mandiri

Diperbarui: 20 Februari 2023   21:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

2 orang kakek bermobilitas dengan scooter, sambal mengobrol, menyeberangi jalan di Bedok, Singapore ..... melihat ini, rasa hatiku damai dan bahagia, hidup sejahtera di Singapore ..... Dokumentasi pribadi

Suatu pagi di Hari Sabtu, di Joo Chiat .....

Mas Kardy Chu menjemputku untuk ke Sungai Buloh, yang menurut mas Kardy masih ada buayanya. Aku sangat excited, walau ternyat aksesibilitas nya untuk kesana masih terbatas. Ya, tidak ada akses untuk aku dengan kursi roda ajaibku, sehingga batal aku bisa menyusuri Sungai Buloh yang katanya ada buaya liar nya .....

Pagi itu sebelum kami berangkat ke Kawasan Sungai Buloh, mas Kardy mengajakku makan psgi di sebuah pasar tradisional di Joo Chiat, karena saat itu aku sedang menginap di Hotel AM di Joo Chiat. Dan, pasar tradisional itu berada di seberang jalan.

Pasar tradisional itu, merupakan bangunan 2 lantai dengan konsep bangunan tropis, seperti yang ada di Jakarta. Di lantai dasar adalah pasar basah. Jual sayuran, daging ikan serta berbagai bahan makanan standard, seperti yang ada di Jakarta juga. Atau di Indonesia.

Dan di lantai 2 adalah berbagai warung makanan dari berbagai jenis makanan yang sangat enak2, karena aku sudah banyak mencoba selama 12 hari aku tinggal di Singapore, hihihi ....

Aku belum mau menuliskan tentang ini dahulu, tetapi aku ingin menuliskan tentang sesuatu yang berhubungan dengan disabilitas,

Sebelum aku makan disini, beberapa hari sebelumnyapun aku sudah melihat banyak fasilitas yang membuat aku sedikit tercengang. Scooter2 dengan keranjang di depannya! Dan, yang duduk diatasnya adalah kaum prioritas/lansia, orang2 obesitas dan mungkin juga warga disabilitas (karena aku tidak bisa melihat yang duduk diatas scooter itu seorang disabilitas).

Begitu pagi itu kami makan pagi Bersama di pasar tradisional lantai 2 itu, aku juga melihat banyak scooter2 lalu Lalang dan mereka yang duduk di atasnya, berjualan tissue, yang selalu ditawarkan di dreanku.

Orang2 yang duduk di scooter itu, terlihat warga homeless dengan berbagai barang kumel di bawa dalam bagian2 scooter tersebut. Apakah benar2 homeless atau tidak, aku tidak tahu. Aku hanya melihat, mengamati dan ingin tahu tentang berbagai hal, terutama tentang scooter.obesitas,

Menurut pengamatanku tentang scooter ini, bahwa mereka yang duduk diatas scooter itu merupakan warga prioritas, dan warga2 yang memang membutuhkan untuk mobilitas.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline